Abdul Fikri Fakih Dukung Program Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek

Laporan: Bayu Primanda
Senin, 05 Februari 2024 | 13:00 WIB
Abdul Fikri Fakih (Sinpo.id/DPR)
Abdul Fikri Fakih (Sinpo.id/DPR)

SinPo.id -  Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mendukung program digitalisasi pendidikan yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sebab itu, ia mendorong para guru dan mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi pendidikan dalam proses pembelajaran.

Baginya, mewujudkan kemajuan pendidikan di Indonesia yang lebih baik perlu melibatkan teknologi. Salah satunya berupa mengoptimalkan kualitas kurikulum merdeka dalam konteks digitalisasi.

“Sampai saat ini, upaya kita membangun pendidikan berkualitas, apalagi dalam konteks digitalisasi, bukan suatu pekerjaan mudah. Kendalanya, ketersediaan koneksi internet, listrik, gedung, atau kelas yang sempit, perpustakaan yang kurang memadai, serta terbatasnya buku penunjang pembelajaran," ujar Fikri usai workshop Pendidikan di Hotel Grand Dian di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2023).

Dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (5/2/2024), Politisi Fraksi PKS itu berharap Kemendikbudristek yang didukung oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan pelatihan keterampilan bidang teknologi digital untuk para guru.

“Kita juga membutuhkan SDM yang berkualitas untuk melakukan penyesuaian kurikulum supaya memiliki muatan teknologi digital secara memadai. Ini yang sedang kita upayakan," tandasnya.

Sebagai informasi, melalui Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek berupaya menciptakan ekosistem pembelajaran digital. Platform digital yang kini dikembangkan oleh Kemendikbudristek bernama Merdeka Mengajar.

Platform dibentuk untuk membantu Guru, Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Layanan yang ditawarkan oleh platform tersebut di antaranya pengguna dapat berbagi konten-konten pembelajaran. Tidak hanya Merdeka Mengajar, Kemendikbudristek juga telah mengembangkan platform Rapor Pendidikan.

Platform Rapor Pendidikan dibuat untuk meningkatkan pengetahuan kepada satuan Pendidikan (PAUD, Dikdas dan Dikmen) untuk melihat kondisi literasi, numerasi, karakter siswa serta kualitas pembelajaran terkini sehingga dalam pengambilan kebijakan bisa menjadi tepat guna dan tepat sasaran. Selain itu, Kemendikbudristek telah mengembangkan beberapa platform non akademik. 

Mulai dari SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah) yang merupakan pasar digital untuk pengadaan barang dan jasa di sekolah, ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) yang membantu perencanaan kegiatan sekolah serta TanyaBOS yang merupakan forum diskusi antara sekolah, dinas dan Manajemen Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan Kementerian.
sinpo

Komentar: