PBNU Desak Seret Israel ke Mahkamah Internasional

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 02 Maret 2024 | 10:49 WIB
Tangkapan layar serangan Israel ke warga Gaza sedang antri bantuan. (Foto: SinPo.id/AP)
Tangkapan layar serangan Israel ke warga Gaza sedang antri bantuan. (Foto: SinPo.id/AP)

SinPo.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong agar Israel diseret ke Mahkamah Internasional untuk diadili. Karena, dengan keji menembak warga Gaza yang sedang menunggu bantuan hingga 112 orang di antaranya wafat.

"Israel harus dihukum atau diberi sanksi internasional dan mengembalikan semua hak bangsa Palestina yang selama ini telah dirampas paksa oleh Israel," kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur kepada wartawan, dikutip Sabtu, 2 Maret 2024.

Menurut Fahrur, serangan Israel ini merupakan kejahatan kemanusiaan. Sebab, dengan tega membunuh orang-orang tanpa bersenjata, yang sedang membutuhkan pertolongan.

Oleh karena itu, PBNU mengimbau seluruh umat beragama untuk terus membantu Palestina dalam pelbagai bidang, termasuk berkampanye secara internasional agar Israel menghentikan serangannya ke Gaza.

"Kekejaman Israel ini benar-benar melakukan genosida. kata Fahrur.

Sebelumnya, dikabarkan militer Israel menyerang kerumunan warga Gaza yang sedang berebut bantuan kemanusiaan hingga menyebabkan ratusan tewas.

Disitat dari AFP, peristiwa tragis itu terjadi saat warga sedang berebut bantuan yang dibawa truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan pada Kamis, 29 Februari 2024. Peristiwa itu terjadi di bundaran Nabulsi di bagian barat Kota Gaza.

"Truk yang penuh dengan barang bantuan datang terlalu dekat dengan beberapa tank tentara yang berada di daerah tersebut dan ribuan orang menyerbu truk tersebut. Tentara menembaki massa saat orang-orang berada terlalu dekat dengan tank-tank," kata seorang saksi mata yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Dilansir dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan bahwa ada 112 orang tewas, dan 760 orang akibat serangan pasukan Israel tersebut.

Kemudian, Israel membantah, pasukannya tidak menembaki massa yang mengerumuni truk pengangkut bantuan. Mereka berdalih pasukannya hanya melepas tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang mengerumuni truk pengangkut bantuan.

Dilansir The Times of Israel, Tel Aviv mengklaim berdasarkan penyelidikan awal, pihaknya menemukan, sebagian besar korban yang wafat itu lantaran terinjak-injak kerumunan. Israel juga mengklaim korban tewas akibat terlindas kendaraan-kendaraan pengangkut bantuan.

Militer Israel juga mengklaim ada sekelompok pria bersenjata di lokasi dan melepaskan tembakan ketika menjarah bantuan itu.

Militer Israel juga merilis sebuah video yang direkam dari udara menggunakan drone, menunjukkan ribuan orang berkerumun di sekitar truk pengangkut bantuan yang tiba di area Jalur Gaza bagian utara.

Dalam beberapa momen, kendaraan-kendaraan pengangkut bantuan itu terus melaju melewati kerumunan. Truk-truk pengangkut bantuan itu, klaim militer Israel, dikemudikan oleh 'sejumlah kontraktor swasta'.sinpo

Komentar: