Sebut ICW Rasis, Massa Aksi Bingung Dimintai Bukti Tuduhannya

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 26 Februari 2024 | 17:26 WIB
Massa aksi yang berorasi di depan kantor ICW (Sinpo.id)
Massa aksi yang berorasi di depan kantor ICW (Sinpo.id)

SinPo.id -  Massa yang menamakan diri Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI menuntut Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta maaf atas dugaan ucapan rasisme. 

Massa yang berjumlah lebih dari 20 orang  itu mendatangi kantor ICW, di kawasan Kalibata IV, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin, 26 Februari 2024.

Mereka berorasi dengan dijaga parat kepolisian yang menutupi gerbang kantor ICW.

Koordinator demo, Abdul Aziz Fadirubun menjelaskan, unjuk rasa ini terkait viralnya video bernada rasisme yang mennggambarkan pihaknya sedang berunjuk rasa belum lama ini.

Video itu diklaim disebarluaskan di sosial media, sehingga Aziz dkk tak terima disebut sebagai 'preman' saat hadir di unjuk rasa tersebut.

Dalam video itu, Aziz merasa dirinya dituding melakukan intimidasi terhadap mahasiswa Universitas Trilogi saat konsolidasi mahasiswa bertajuk gerakan Tolak Pemilu Curang dan Pemakzulan.

Aziz lantas menuding ICW salah satu pihak yang turut memviralkan narasi 'preman' di medsos tersebut. 

"Mendesak kepada LBH, Kontras, Lokataru dan para oknum purnawirawan jenderal dkk, untuk meminta maaf dalam waktu 1x24 jam, untuk mencabut kata rasisme yang paling kejam terhadap kami Bangsa Timur," tegas Aziz.

Namun, Aziz tidak menyebutkan sumber atau akun video yang dianggapnya viral tersebut. 

"Ada videonya banyak di sosmed, TikTok," kata dia.

Selain itu, Aziz juga tidak merinci siapa orang ICW yang ikut memviralkan video dengan narasi preman dan intimidasi tersebut. 

"Kalau ditanya orangnya ya enggak tahu siapa, tapi saya dapat laporan. Dapat WA dari senior. Kami beri waktu 1×24 jam untuk minta maaf," tegas dia.

Aziz mengaku sebagai lulusan 2013 Fakultas Hukum di Universitas Azzahra, membantah melakukan intimidasi terhadap mahasiswa Universitas Trilogi. Malah, ia mengaku berpesan bahwa pada mashasiswa berhati-hati dari ancaman intimidasi.

Lebih lanjut, Aziz menerangkan selain ICW, pihaknya juga mengeluarkan menuntut permintaan maaf yang sama terhadap LBH. Setelah ini, pihaknya akan melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke pihak kepolisian.

sinpo

Komentar: