Massa Bakar Ban Depan Kantornya, ICW Curigai Demo Pesanan

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 26 Februari 2024 | 17:21 WIB
Massa bakar ban bekas di depan kantor ICW (Sinpo.id/Tio Pirnando)
Massa bakar ban bekas di depan kantor ICW (Sinpo.id/Tio Pirnando)

SinPo.id -  Sejumlah massa dari Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI (Format NKRI) berlahan mendatangi kantor Kantor Indonesian Corruption Watch (ICW) di Kalibata Timur IV, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Senin, 26 Februari 2024. 

Tuntutan mereka yaitu agar ICW meminta maaf karena diduga mengeluarkan perkataan rasisme terhadap masyarakat Indonesia Timur, baik Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, Papua. 

Pantauan SinPo.id di lapangan, massa datang menggunakan angkot. Mereka mengaku sudah melaporkan masalah ini mulai dari LBH, hingga Komnas HAM.

Awalnya, massa disebut akan diturunkan 1.000 orang, namun yang datang ke Kantor ICW, hanya segelintir saja.

Dalam aksi ini, massa membawa sejumlah spanduk bertulis 'Anti Rasisme Apa Kulit Hitam Rambut Keriting Dan Preman Bukan Manusia'. 

"Hai ICW, Anda jangan sok pintar. Anda jangan memanfaatkan Indonesia Timur untuk tujuan anda. Jangan anda anggap setiap perbuatan kami sebagai premanisme. Kalau anda tidak minta maaf, kami akan membuat perhitungan dengan anda," teriak orator yang juga Koordinator Lapangan Format NKRI  Abdul Aziz Fadirubun. 

Selain ICW, Format NKRI juga mendesak LBH, Lokataru, dan para oknum purnawirawan Jenderal dkk, untuk meminta maaf dalam waktu 1X24 jam untuk mencabut kata rasisme  tersebut. 

Namun, orator tidak menyebut kata-kata rasis seperti apa yang disampaikan oleh lembaga-lembaga tersebut. 

Ia hanya menyampaikan, dugaan buktinya ada dalam sebuah video. Lagi-lagi ia tidak menyebutkan nama akun video tersebut. 

Menanggapi tuntutan mereka, ICW justru bingung. Karena, merasa tidak pernah mengeluarkan statemen soal rasisme. 

ICW mencurigai massa yang melakukan unjuk rasa ini diarahkan atau pesanan seseorang maupun kelompok tertentu.

"Kami sampai saat ini itu belum pernah membahas mengenai isu rasisme di Papua sejak berdiri begitu. Bagi kami itu tidak menjadi masalah tapi memang yang menjadi persoalan ada sejumlah kelompok yang memang patut diduga diarahkan atau di-drive begitu bukan karena konteks kondisinya tapi karena memang ada patut diduga pesanan atau disuruh," kata Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW, Wana Alamsyah.sinpo

Komentar: