Pemerintah Impor Dua Juta Ton Beras Thailand Jika Produksi Dalam Negeri Kurang

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 19 Februari 2024 | 02:39 WIB
Beras (pixabay)
Beras (pixabay)

SinPo.id -  Pemerintah akan mengimpor dua juta ton beras Thailand jika produksi dalam negeri kurang. Hal itu diungkap oleh Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy.

"Ini bisa jadi (langkah) antisipasi melalui rakornas dan ratas, tentunya dengan persetujuan Presiden dan Menteri," kata dia dalam keterangannya pada Minggu 18 Februari 2024. 

Rencana impor beras dari Thailand ini, adalah untuk menanggulangi harga bahan pokok tersebut yang tinggi bahkan lebih tinggi lagi.

"Tahun lalu 2,8 juta ton, tahun ini rencananya 2 juta ton, tetapi kalau misalnya produksi dalam negeri cukup berarti impor itu tidak jadi," kata dia.

Bapanas menilai harga beras yang tinggi di pasaran dalam beberapa waktu terakhir diakibatkan oleh tingginya ongkos produksi, hingga dampak El Nino 2023, yang membuat waktu tanam mundur.

Menurut dia, kenaikan harga beras ini tidak ada kaitanya dengan waktu yang menjelang Ramadhan, tetapi memang dampak waktu tanam mundur dan El Nino.

"Pertama, memang ongkos produksinya naik, di pupuknya naik, kemarin dampak dari El Nino kekeringan, kemudian air juga kurang, panennya itu berkurang, sehingga hasilnya berkurang, otomatis harga naik. Enggak, karena memang waktu tanam kita mundur, sehingga waktu panen kita juga mundur. Itu sebagai konsekuensi itu dari adanya el nino," ujarnya.

Bapanas menegaskan tidak ada penimbunan beras. Dia mengharapkan dalam waktu dekat harga beras bisa normal kembali. "Sampai saat ini belum. Jadi masih berjalan normal, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa normal," tambahnyasinpo

Komentar: