Perbincangan Santai Bambang Soesatyo di Kedai Kopi Johny Patut Ditiru

Laporan:
Minggu, 18 Maret 2018 | 18:01 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Untuk menerima kritik dan aspirasi dari masyarakat, tidak harus dilakukan di Gedung DPR RI. Para Anggota Dewan bisa melakukannya dimana saja, salah satunya di kedai kopi.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo membuktikan hal tersebut. Sembari menyeruput kopi, Bamsoet berbincang santai dan menjawab semua pertanyaan dari artis Nafa Urbach dan pedangdut Cita Citata serta krtitik masyarakat, bersama pengacara Hotman Paris Hutapea di Kedai Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (18/3/2018).

Masyarakat antusias mengikuti perbincangan santai namun seru dan tajam tersebut. Hotman Paris didampingi artis Nafa Urbach dan Cita Citata. Bamsoet ditemani keluarga serta Anggota DPR Fraksi Golkar Misbakhun dan Anggota Fraksi NasDem Syahroni.

Warga menyampaikan keluhan yang selama ini mereka hadapi, sebagian diantaranya mengungkapkan curahan hatinya tentang persoalan hukum. Mulai dari masalah pemecatan, perceraian yang selalu merugikan hak-hak perempuan,  penggusuran, sengketa tanah, UU MD3 hingga RUU KUHP.

Bamsoet mendengarkan keluhan mereka dengan sabar. Politisi Partai Golkar ini kemudian memberikan saran bagi mereka yang kini tengah menghadapi masalah.

Terkait masalah UU MD3 Bamsoet mengatakan DPR kini tengah menunggu keputusan hasil uji materi dari masyarakat di Mahkamah Konstitusi (MK). DPR akan menerima apapun keputusan MK terkait UU MD3.

"DPR saat ini menunggu hasil MK. Karena  percuma juga kalau kami ubah, sebagian masyarakat terlanjur terprovokasi dan terlanjur su’udzon atau berburuk sangka. Jadi, ya lebih baik DPR menunggu saja hasil uji materi di MK. Apakah UU MD3 tersebut telah sesuai atau bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila. Kami akan menerima apapun keputusan MK," ujar Politisi Golkar ini.

Bamsoet menjelaskan, UU MD3 dibutuhkan agar DPR memiliki kekuatan untuk melaksakan tugas yang diberikan oleh rakyat untuk melaksanakan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan terhadap Pemerintah.

“Apakah amanat yang diberikan rakyat kepada Pemerintah telah dijalankan secara sungguh-sungguh atau tidak. Apakah APBN yang telah mencapai Rp 2.000 Triliun lebih itu digunakan tepat sasaran atau tidak. Dan apakah aturan serta Perundang-Undangan yang ada, telah dijalankan dengan benar  serta memperhatikan rasa keadilan masyarakat atau tidak,” lanjutnya.

Dia memastikan DPR tetap menerima kritik dan tidak membentengi diri dengan menggunakan UU MD3 tersebut.

"UU MD3 itu kebutuhan DPR. Kita tidak membentengi diri dengan kekebalan seperti yang dituduhkan. DPR tidak antikritik, tidak anti demokrasi. Justru kami butuh kritik untuk memperbaiki diri agar kami bisa melaksakanan amanat rakyat dengan baik dalam mengawasi Pemerintah.” tegasnya.

Bamsoet menambahkan, mengenai berbagai persoalan yang disampaikan dalam bincang santai tersebut, akan diteruskan kepada komisi terkait di DPR. Bamsoet juga mengaku senang bisa mendengar kritik dan aduan masyarakat secara langsung.

"Saya senang sekali bisa mendengarkan aspirasi dengan suasana santai dan penuh rasa kekeluargaan. Terimakasih atas semua aspirasi, kritik dan masukan yang telah disampaikan. DPR menaruh perhatian yang besar dan akan kita tindak lanjuti ke komisi-komisi dan alat kelengkapan dewan yang terkait di DPR untuk dicarikan solusinya," janji Bamsoet.

Pada akhir acara, Bamsoet merayakan ulang tahun anak keduanya bernama Dimaz Soesatyo. Dia berharap anaknya yang memiliki bisnis kafe di Bandung dan Jakarta serta home industri jam tangan kayu ekspor bersama kawan-kawanya itu berjalan lancar dan cepat menikah.

"Saya harap Dimas ini segera menikah dan usaha bisnis jamnya lancar. Bisnis jam kayu produk dalam negeri dari Bandung itu sudah diekspor ke Jepang dan Amerika," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI