Datangi Lokasi Debat Cawapres, Pria Asal Temanggung Minta UMKM Diperhatikan

SinPo.id - Katon, pria asal Temanggung, Jawa Tengah menyita perhatian di lokasi acara debat calon wakil presiden (Cawapres) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Pria yang mengaku memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM itu datang jauh-jauh ke Jakarta hanya untuk menyampaikan aspirasinya. 

"Saya pelaku UMKM sudah berjalan setahun, protes ke mana-mana belum ada yang memperhatikan. Tolong untuk pelaku UMKM di Indonesia diperhatikan," kata Katon saat ditemui di JCC, Jakarta Pusat, Minggu, 21 Januari 2024.

Katon menyebut, pelaku UMKM di Indonesia khususnya yang berada di pedesaan kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Sehingga, usaha yang didirikannya sangat sulit untuk berkembang. 

Menurutnya, pemerintah hanya memprioritaskan desa-desa tertentu yang memiliki potensi wisata. Sementara di desa tempatnya tinggal yang jauh dari tempat wisata tidak mendapat perhatian.

"Saya dari Temanggung tapi buka usaha di Jogja, Gunung Kidul buka minimarket karyawan saya ada dua orang. Tapi saat ini saya rumahkan dulu karena saya sedang mencari pemerintah untuk dicarikan mitra kerja biar bisa toko kembali," ujarnya. 

Selain sulit mencari mitra kerja di desa, Katon menyebut banyak persoalan yang dihadapi masyarakat di desa, salah satunya terlilit hutang dan kecanduan judi online. 

Karena sebab itu, ia nekat pergi ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya di acara debat cawapres di JCC, Senayan. 

"Saya di kampung membantu masyarakat kecil, tapi terkendala judi online. Duit saya dibawa kabur sama orang yang kecanduan judi online, saya kolaps, saya protes ke pemerintah tapi belum ada respon," paparnya. 

Lebih lanjut, pria yang juga mengaku sebagai suporter timnas Indonesia itu meminta kepada presiden dan wakil presiden terpilih untuk mensejahterakan masyarakat di desa khususnya tempat tinggalnya. 

"Siapapun presidennya pokoknya buka lapangan kerja seluas-luasnya. Jangan lupa sama masyarakat, sejahterakan nelayan, buruh dan petani dan nomor satu sikat koruptor," tandasnya.