Mahfuz Sidik: Narasi Pemakzulan dan Pemilu Curang Membahayakan Negara

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 18 Januari 2024 | 11:31 WIB
Mahfuz Sidik (Sinpo.id/Partai Gelora)
Mahfuz Sidik (Sinpo.id/Partai Gelora)

SinPo.id -  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik menilai narasi pemakzulan dan pemilu curang yang dikembangkan oleh pasangan calon (paslon) tertentu sangat membahayakan negara.

Apalagi, dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dia menilai urusan politik kepemilihan yang dikembangkan sedemikian rupa di tengah situasi sekarang bisa berakibat fatal dan memperluas hotspot peristiwa politik baru di dunia.

"Ketika sekarang dikembangkan narasi hati-hati kecurangan Pemilu, kemudian upaya pemakzulan Presiden Jokowi (Joko Widodo), kita harus mawas betul. Sebab, narasi ini justru membahayakan kita sebagai negara dan bangsa. Dalam konteks kepentingan nasional, dua narasi ini berbahaya, karena kita ini hidup di tengah situasi global sekarang,"  kata Mahfuz dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.

Menurut Mahfuz, dua narasi yang sengaja dikembangkan oleh paslon 1 dan 3 untuk memainkan emosi masyarakat adalah sebagai bentuk kepanikan. Mereka dinilai sudah yakin tidak bisa mengalahkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ada indikasi paslon nomor 1 dan 3 bersatu dengan mengembangkan dua narasi ini, kecurangan Pemilu dan pemakzulan, itu dituntun oleh kepanikan mereka, apakah bisa mengalahkan pasangan nomor 2 atau tidak, sehingga ingin memainkan emosi masyarakat," katanya.

Padahal upaya tersebut, kata dia, justru akan memunculkan simpati balik ke paslon nomor 2, dan tidak akan memengaruhi opini publik seperti pascadebat capres ketiga beberapa waktu lalu.

"Pada debat capres ada pandangan performa Prabowo kalah dari paslon lain. Tapi di arus bawah, ada arus lain, ada perpektif lain yang membuat arus balik, dukungan ke Prabowo semakin besar. Kita berharap paslon tidak bikin blunder lagi," katanya.

Mahfuz berpandangan narasi pemakzulan dan pemilu curang akan membuat blunder baru paslon 1 dan 3, serta menciptakan simpati kepada paslon 2.

Dia menyarankan agar paslon 1 dan 3 lebih baik fokus untuk meningkatkan peforma mereka daripada menciptakan blunder-blunder baru.

Mahfuz mengingatkan dalam situasi dunia yang tidak baik-baik saja, peristiwa politik di suatu negara bisa memengaruhi negara lain. Termasuk akan memengaruhi situasi di dalam negeri.

"Dari perang Rusia-Ukraina sudah merembet ke perang Palestina-Israel, sekarang nambah lagi perang antara Amerika dan Inggris melawan faksi Houthi di Yaman. Lalu, Taiwan baru saja selesai Pemilu, yang calonkan dimenangkan dukungan dari Amerika. Dan kita tidak tahu apakah hostpost akan merembet ke Indonesia, paling tidak situasi tersebut telah mempengaruhi situasi di dalam negeri kita," katanya.

Karena itu, kata Mahfuz, penting bagi Indonesia untuk mengelola agenda pemilu ini agar berjalan damai dan efisien seperti pelaksanaan 2024 ini diselesaikan dalam satu putaran.

"Kita tidak tahu hotspot, titik ledakan baru ini, akan terjadi di dekat kita atau tidak, tapi itu mempengaruhi situasi domestik di dalam negeri kita. Lebih baik dana Rp 17 triliun untuk putaran kedua untuk mensubsidi BBM," katanya.

Mahfuz menilai jika perang di mana-mana akan memengaruhi harga minyak dunia dan berpengaruh pada melonjaknya harga kebutuhan pangan masyarakat kecil.

"Jadi banyak alasan kenapa kita perlu Pilpres ini diselesaikan satu putaran, karena banyak faktor yang mempengaruhi situasi dunia saat ini. Kita harus jernih dalam mengambil keputusan agar tepat. Debat sudah tidak berpengaruhi lagi," katanya.

sinpo

Komentar: