Qatar: Serangan Militer AS dan Inggris Tak akan Bisa Hentikan Serangan Houthi di Laut Merah

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 17 Januari 2024 | 10:51 WIB
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani. (SinPo.id/Reuters)
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani. (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, memgatakan serangan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris tidak akan menghentikan serangan kelompok Houthi Yaman terhadap jalur pelayaran komersial di Laut Merah.

Karena dengan melihat situasi regional saat ini, Qatar yakin bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan eskalasi perang di kawasan, terutama serangan Houthi di Laut Merah, adalah dengan meredakan konflik di Gaza.

“Kita perlu mengatasi masalah utama, yaitu perang di Gaza, agar segala sesuatunya bisa diredakan. Tetapi jika kita hanya fokus pada gejalanya dan tidak mengatasi masalah sebenarnya, (solusi) hanya bersifat sementara,” katanya, dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos. Dilansir dari CNA pada Rabu, 17 Januari 2024.

Di samping itu, Sheikh Mohammed juga mengatakan, serangan AS dan Inggris justru hanya akan menciptakan risiko tinggi terhadap eskalasi lebih lanjut dan meluas. Sehingga hal itu dapat memperburuk situasi, dan mengganggu jalur pelayaran di Laut Merah.

“Kami selalu lebih memilih diplomasi daripada resolusi militer apa pun,” tegasnya.

Diketahui, sebagai upaya untuk mendukung Palestina, Kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah, yang merupakan bagian dari rute lalu linta pelayaran dunia. Namun, pasukan AS dan Inggris meresponsnya dengan melancarkan puluhan serangan udara dan laut terhadap Houthi.sinpo

Komentar: