Hizbullah: Keamanan Laut Merah Terganggu Akibat Tindakan AS

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 15 Januari 2024 | 08:34 WIB
Sayyed Hasan Narallah (Sinpo.id/EPA)
Sayyed Hasan Narallah (Sinpo.id/EPA)

SinPo.id -  Pemimpin Kelompok Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, mengatakan tindakan Amerika Serikat (AS) yang menjadikan Laut Merah sebagai zona konflik untuk menyerang Yaman, justru akan membahayakan keamanan semua pelayaran.

Pasalnya, kelompok Houthi di Yaman akan terus memblokade semua kapal milik Israel atau kapal-kapal yang menuju ke Israel, meskipun ada ancaman dari AS dan Inggris.

“Yang lebih berbahaya adalah apa yang dilakukan Amerika di Laut Merah akan membahayakan keamanan seluruh navigasi maritim, bahkan akan membahayakan kapal-kapal yang tidak menuju Palestina, atau yang bukan milik Israel, atau pun kapal-kapal yang tidak ada hubungannya dengan Palestina," kata Sayyed, dilansir dari Reuters, Senin 15 Januari 2024.

"Hal ini karena laut telah menjadi arena pertempuran, rudal, drone, dan kapal perang. Sehingga keamanan telah terganggu," sambungnya.

Ia juga menegaskan, apa yang dilakukan oleh Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan Irak, merupakan bentuk dukungan terhadap Palestina yang hingga kini terus mendapat serangan dari Israel. Sekaligus merupakan konsekuensi atas kekejaman yang dilakukan pasukan Israel terhadap rakyat Palestina.

"Amerika Serikat harus memahami bahwa keamanan Laut Merah dan apa yang dilakukan oleh Lebanon, Irak, dan semua negara di kawasan itu terkait dengan satu hal, yakni menghentikan agresi terhadap Gaza," ungkapnya.

Diketahui, pertempuran di Laut Merah telah memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik yang terjadi di Timur Tengah sejak pecahnya perang antara Palestina dan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Terlebih pasukan AS dan Inggris juga terus melancarkan puluhan serangan udara terhadap pasukan Houthi, dan kelompok Houthi telah berjanji akan membalas serangan tersebut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI