Pilpres 2009 Dituding Curang, Demokrat: Dulu Hasto Tak Percaya Survei

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 13 Januari 2024 | 13:39 WIB
Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief membantah tudingan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebut Pilpres 2009 dipaksakan satu putaran. Hasto bahkan menuduh adanya kecurangan masif pada kontestasi politik 2009 tersebut.

"Tahun 2009 itu enggak ada kecurangan, tapi yang adalah ada partai-partai enggak percaya survei, termasuk PDIP," kata Andi Arief kepada wartawan, Jakarta, Sabtu, 13 Januari 2024.

Andi Arief bercerita pada masa-masa jelang Pilpres 2009, sebagian besar tokoh nasional dan elite partai belum melihat survei sebagai prediksi kemenangan elektoral.

"Pada waktu itu JK dan Pak Wiranto, Ibu Mega dengan Pak Prabowo, waktu itu nggak percaya survei. Jadi enggak mengerti apa yang sudah menjadi kehendak rakyat, sehingga 1 putaran terjadi," ujarnya.

Oleh karenanya, Andi Arief menegaskan tak ada kecurangan saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memenangkan Pilpres 2009 dengan satu putaran.

"Tuduhan kecurangan itu enggak ada, itu Ketua MK-nya kalau enggak salah Pak Mahfud atau siapa ya, enggak ada kecurangan, dan menangnya memang sesuai dengan prediksi yang diprediksikan," tuturnya.

Pada 2009 itu, kata Andi Arief, PDIP juga belum melihat survei sebagai salah satu tolok ukur untuk kontestasi politik. Beberapa tahun kemudian, baru lah PDIP menggunakan survei.

"Jadi waktu itu Hasto belum percaya dia, karena ya belum belajar survei. Mereka kan PDIP mulai percaya survei sejak 2014-2019, kebetulan angka-angkanya bagus buat mereka, mereka percaya," ucapnya.

Melihat kondisi saat ini, Andi Arief menilai ada potensi Pilpres 2024 berjalan 1 putaran. Namun, Andi menyebut PDIP meragukan hal tersebut.

"Nah sekarang ada angka yang menunjukkan bahwa ada potensi 1 putaran, mereka enggak percaya lagi, menuduh curang lagi. Biasa lah itu, namanya PDIP, namanya juga Hasto," kata dia.

Hasto sebelumnya mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati mengajarkan tentang pentingnya persatuan. Menurutnya, saat menjadi presiden, Megawati menyelenggarakan pemilu dengan menempatkan kehendak rakyat, kedaulatan rakyat, dan tanpa manipulasi.

"Ya kalau Ibu Mega memang selalu mengajarkan tentang pentingnya persatuan dan itulah yang ditunjukkan oleh Bu Mega. Maka ketika beliau sebagai presiden penyelenggaraan pemilu itu dilakukan dengan menempatkan kehendak rakyat, kedaulatan rakyat, tanpa manipulasi," kata Hasto beberapa waktu lalu.

Hasto kemudian menuding Pilpres 2009 dipaksakan satu putaran. Menurutnya, terjadi kecurangan masif, salah satunya daftar pemilih tetap (DPT) dimanipulasi.

"Berbeda pada tahun 2009 yang dipaksakan satu putaran dan begitu banyak kecurangan masif, DPT (daftar pemilih tetap) dimanipulasi, politik bansos pertama kali dijalankan, melalui program yang meniru dari Thaksin dan berbagai aparatur negara dikerahkan," kata dia.sinpo

Komentar: