KPK Bakal Undang Tiga Capres dalam Program Penguatan Antikorupsi
SinPo.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang tiga calon presiden (capres) yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo untuk hadir pada Rabu, 17 Januari 2024.
Kepala Bagian Pemberitaan, Ali Fikri mengatakan ketiga capres diundang dalam acara Penguatan Anti-Korupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (Paku integritas).
"Sejauh ini, informasi yang kami peroleh diagendakan pada Rabu, 17 Januari 2024 di gedung Merah Putih KPK," kata Ali Fikri dalam keterangannya.
Ali mengatakan, Paku Integritas merupakan program KPK sejak tahun 2021 melalui Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat guna menguatkan komitmen anti-korupsi para penyelenggara negara.
Sebelunnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga mengatakan akan mengundang tiga calon presiden yang berlaga di Pilpres 2024. KPK akan membuat suatu forum untuk para capres menyampaikan gagasannya perihal pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"KPK nanti untuk mengawal dan kemudian memastikan komitmen para capres pada agenda-agenda pemberantasan korupsi, KPK akan mengadakan momen sendiri, bukan debat, tapi kita akan bikin momen bagaimana visi misi dia dalam perspektif untuk memberantas korupsi, kita akan mengundang sekitar awal ataupun pertengahan Januari," ujar Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis 14 Desember 2023.
Di sisi lain, Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango kecewa kepada para capres karena tak memberikan gagasan konkret untuk mengatasi permasalahan korupsi di Indonesia saat debat pertama lalu.
Nawawi mengatakan debat perdana capres yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu, seperti debat kusit.
"Capek-capek dari sini saya bela-belain ke sana, saya ingin mendengar ada konsep pemberantasan korupsi enggak yang bisa ditawarkan oleh beliau," imbuhnya.
Nawawi menyebut bahwa Anies, Prabowo, ataupun Ganjar tak ada satu pun yang merinci bagaimana cara menguatkan lembaga antirasuah.
"Bahasanya ya hanya berantas korupsi gitu menguatkan KPK. Tapi seperti apa enggak ada juga. Saya jadi nyesal kenapa harus bermacet-macet semalam (hadir debat capres)," jelas Nawawi