Dave Laksono: Penilaian Anies dan Ganjar Kontras dengan Parpol Pengusung

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 08 Januari 2024 | 22:14 WIB
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono (SinPo.id/Dok.Pribadi)
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono (SinPo.id/Dok.Pribadi)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Dave Laksono menyebut penilaian Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto kontras dengan fraksi partai politik (parpol) pengusung yang ada di Parlemen.

"Saya kira Pak Anies dan Mas Ganjar tidak adil dalam memberikan penilaian terhadap kinerja Pak Prabowo sebagai Menhan. Faktanya di DPR, partai-partai pendukung Pak Anies dan Mas Ganjar itu semuanya memberikan penilaian yang sangat bagus," kata Dave dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 8 Januari 2024.

Dia berpendapat penilaian dua calon presiden itu bentuk kontradiksi politik. Seharusnya, kata dia, baik Anies maupun Ganjar sadar jika parpol pendukung mereka selama ini memberikan dukungan, sekaligus penilaian yang sangat baik terhadap kinerja Kemhan di bawah komando Prabowo Subianto.

"Tapi di acara debat, tiba-tiba dibilang jelek. Ini aneh dan kontras aja, semua partainya pada bilang bagus kok, capresnya bilang jelek," katanya.

Komisi I DPR RI merupakan komisi yang membidangi isu pertahanan, luar negeri, dan komunikasi-informatika. Dave menekankan partai pengusung di Komisi I turut mendukung seluruh program-program pertahanan yang disusun Prabowo.

"Bahkan tokoh-tokoh sentral partai politik pengusung paslon nomor urut 1 dan nomor urut 3 yang duduk di Komisi 1 DPR, tidak pernah mengkritisi kebijakan teknis dan kinerja Kemhan. Sebaliknya mereka malah mendukung setiap kebijakan Menhan," kata dia.

Ketua Umum PPK Kosgoro itu juga mengingatkan data pertahanan merupakan informasi yang bersifat rahasia. Data pertahanan bahkan memiliki risiko bagi kedaulatan negara jika menyampaikan secara terbuka di hadapan publik.

"Bahwa dalam berbagai macam isu pertahanan, ada hal-hal yang memang sensitif tidak bisa dibuka. Tentang kekuatan, pesawat tempur, alutsista pertahanan, akan membuka rahasia negara, karena isu pertahanan sensitif," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI