Penilaian Anies-Ganjar Terhadap Kemenhan Tak Pengaruhi Prabowo

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 08 Januari 2024 | 15:57 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (SinPo.id/ Khaerul Anam)
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (SinPo.id/ Khaerul Anam)

SinPo.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan penilaian yang diberikan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terhadap kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) tidak akan memengaruhi kualitas capres nomor urut 2 dalam bidang pertahanan.

"Terserah Mas Ganjar mau kasih nilai berapa dan Pak Anies mau kasih nilai berapa; itu hak dan urusan mereka," kata Nusron saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin, 8 Januari 2024.

Menurutnya, kedua capres rival Prabowo itu tidak memiliki kapasitas memberikan nilai jelek pada kinerja Prabowo. Sebab, mereka tidak memiliki latar belakang di bidang militer dan belum pernah menjabat sebagai Menhan.

Itu sebabnya, Ganjar dan Anies selalu mencecar Prabowo soal data pertahanan dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI dalam debat ketiga capres Pemilu 2024.

Jikalau Anies dan Ganjar paham soal pertahanan, kata Nusron, maka seharusnya mereka tidak akan meminta Prabowo membuka data tersebut karena bersifat konfidensial.

"Informasi pertahanan itu sesuatu yang harus dijaga untuk dunia luar. Masak dunia luar harus tahu kita punya pesawat berapa, kapal berapa, dan tank berapa," ujar Nusron.

Oleh karena itu, dia memastikan penilaian Anies dan Ganjar itu tidak akan berpengaruh pada elektabilitas Prabowo di tengah masyarakat.

Sebelumnya, dalam debat ketiga Pilpres 2024, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista oleh Prabowo selaku Menhan. Kedua capres itu kompak menyerang perencanaan pertahanan Kementerian Pertahanan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI.

Prabowo merespons kritikan kedua capres itu dengan mengatakan data yang disampaikan oleh kedua capres tersebut keliru. Prabowo mengajak keduanya bertemu di luar sesi debat. Dia mengatakan masalah internal pertahanan suatu negara tidak pantas dibahas secara terbuka.

"Sekarang waktunya enggak ada. Jadi, saya mengundang kami bicara, terbuka. Masa kami mau buka semua kekurangan kita di depan umum? Apakah itu pantas? Di negara yang baik, negara maju, masalah rahasia ada," ujar Prabowo.sinpo

Komentar: