agresi israel di gaza

Lagi, Dua Jurnalis Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 08 Januari 2024 | 09:13 WIB
Wael Al-Dahdouh yang mengantarkan jenazah putranya ke pemakaman.(Reuters/SinPo.id)
Wael Al-Dahdouh yang mengantarkan jenazah putranya ke pemakaman.(Reuters/SinPo.id)

SinPo.id -  Pejabat Kesehatan dan Serikat Jurnalis di Gaza melaporkan dua orang jurnalis lepas, bernama Hamza Al-Dahdouh dan Mustafa Thuraya, tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam mobil mereka saat sedang meliput di dekat Rafah, Gaza Selatan.

Al-Dahdouh pernah menjadi pekerja lepas untuk Al Jazeera dan merupakan putra dari kepala koresponden stasiun TV yang berbasis di Qatar, Wael Al-Dahdouh. Menanggapi peristiwa tersebut, Media Al Jazeera mengutuk pembunuhan keduanya dan mengatakan itu adalah serangan yang disengaja.

“Kami mendesak Pengadilan Kriminal Internasional, pemerintah dan organisasi hak asasi manusia, serta PBB untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan kejinya dan menuntut diakhirinya penargetan dan pembunuhan jurnalis,” kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan. Dilansir dari Reuters, Senin 8 Januari 2024.

Dalam sebuah video yang diposting oleh Al Jazeera, terlihat Wael Al-Dahdouh menangis di samping tubuh putranya dan memegang tangannya. Kemudian, setelah putranya dimakamkan, dia mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa jurnalis di Gaza akan terus melakukan tugasnya.

“Seluruh dunia perlu melihat apa yang terjadi di sini,” kata Wael.

Wael Al-Dahdouh sendiri sangat dikenal oleh pemirsa di Timur Tengah. Ia merupakan seorang jurnalis yang telah kehilangan istri, putra, putri, dan cucunya akibat serangan udara Israel.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan, dua kematian jurnalis tersebut menambah jumlah jurnalis yang terbunuh akibat serangan Israel menjadi 109 orang. Salah satu di antaranya merupakan jurnalis visual Reuters, Issam Abdallah, yang dibunuh pada 13 Oktober oleh awak tank Israel saat merekam penembakan lintas batas di Lebanon.sinpo

Komentar: