Pelajari Matahari, Satelit Surya Pertama India Telah Mencapai Tujuan

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 07 Januari 2024 | 12:57 WIB
Satelit surya Aditya L-1 milik India (SinPo.id/ Reuters)
Satelit surya Aditya L-1 milik India (SinPo.id/ Reuters)

SinPo.id - Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan satelit surya pertama India atau pesawat ruang angkasa Aditya-L1 telah mencapai tujuannya untuk melakukan studi komprehensif tentang Matahari, selama lima tahun ke depan.

Diluncurkan pada 2 September, Aditya-L1 telah memposisikan dirinya di Lagrange Point 1, di mana satelit tersebut nantinya akan mempelajari corona matahari dan pengaruhnya terhadap cuaca luar angkasa.

“India menciptakan sebuah tonggak sejarah lainnya. Ini adalah bukti dedikasi tanpa henti dari para ilmuwan kami dalam mewujudkan misi luar angkasa yang paling kompleks dan rumit," kata Modi di platform media sosial X. Dilansir dari ABC, Minggu 7 Januari 2024.

Ia menjelaskan, satelit tersebut telah menempuh jarak sekitar 1,5 juta kilometer dalam rentang waktu empat bulan. Jarak yang tak terlalu jauh ke matahari, karena jarak Bumi-Matahari bisa mencapai 150 juta kilometer.

Sementara Lagrange Point, tempat satelit tersebut ditempatkan, masih mendapat efek dari gaya gravitasi yang memungkinkan objek tetap diam, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar untuk pesawat ruang angkasa.

Para ilmuwan yang terlibat dalam proyek Aditya-L1 bertujuan untuk mendapatkan wawasan tentang dampak radiasi matahari terhadap peningkatan jumlah satelit di orbit, dengan fokus khusus pada fenomena yang mempengaruhi jaringan komunikasi, seperti jaringan Starlink milik Elon Musk.

“Kita tentu perlu mengetahui lebih banyak tentang Matahari, karena matahari mengendalikan cuaca luar angkasa,” kata mantan ilmuwan Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), Manish Purohit.

Selain itu, pesawat ruang angkasa tersebut juga akan bertindak sebagai sistem peringatan dini, terkait adanya badai Matahari yang akan datang.

“Satelit akan menjadi andalan semua teknologi di Bumi dengan penerapan kuantum, dengan konektivitas internet, sistem peringatan bencana, pemanfaatan sumber daya, dan banyak lagi aplikasi lainnya,” imbuh Purohit.

Diketahui, misi peluncuran Aditya-L1 merupakan pencapaian terbesar kedua India di luar angkasa setelah negara tersebut berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa Chandrayaan-3 di kutub selatan Bulan dengan aman, melampaui upaya pendaratan Luna-25 yang gagal dilakukan Rusia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI