Gempa Jepang, Pecarian Korban di Bawah Reruntuhan Terus Dilakukan
SinPo.id - Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan petugas penyelamat hingga kini terus berlomba melawan waktu untuk menemukan orang-orang yang selamat di bawah reruntuhan akibat gempa bumi dahsyat di Jepang, sebelum suhu turun dan hujan lebat, dengan rentang waktu 72 jam.
“Masih banyak laporan mengenai orang-orang yang membutuhkan penyelamatan. Kita harus ingat bahwa ini adalah perlombaan melawan waktu dan terus mengerahkan seluruh upaya kita untuk upaya penyelamatan," kata Kishida, dilansir dari The Independent, Kamis 4 Januari 2024.
Pasalnya, prakiraan cuaca di prefektur Ishikawa, salah satu wilayah yang terkena dampak paling parah di Jepang, juga memperkirakan akan adanya hujan lebat, yang menimbulkan kekhawatiran akan tanah longsor dan kerusakan lebih lanjut pada rumah-rumah yang runtuh. Sehingga hal itu dapat menghambat upaya penyelamatan.
Terlebih di kota Suzu yang berpenduduk sekitar 13 ribu orang di dekat pusat gempa, 90 persen rumah telah hancur, bahkan hampir tidak ada satupun rumah yang masih berdiri. Oleh karena itu, pencarian harus terus dilakukan bagi korban selamat.
Seperti diketahui, setidaknya 65 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 skala richter yang berpusat di semenanjung Noto di Jepang barat. Gempa tersebut kemudian diikuti oleh sejumlah gempa susulan, termasuk gempa berkekuatan 4,9 skala richter pada Rabu pagi.
Sementara menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), lebih dari 400 gempa susulan telah terjadi di negara tersebut, dan para pejabat setempat memperingatkan bahwa gempa susulan masih akan berlanjut hingga seminggu ke depan.