Israel Gunakan Amunisi Fosfor dalam Serangan di Lebanon Selatan
SinPo.id - Gedung Putih mengatakan pihaknya prihatin dengan adanya laporan terbaru yang menyebut Israel telah menggunakan amunisi fosfor putih yang dipasok Amerika Serikat (AS) dalam serangan di Lebanon Selatan. Karena sebelumnya, senjata tersebut juga digunakan dalam perang di Gaza.
Senjata pembakar tersebut dapat digunakan secara legal di medan perang, namun kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa penggunaannya dapat melanggar hukum perang jika sengaja ditargetkan langsung kepada warga sipil.
Fosfor putih merupakan bahan kimia beracun yang mudah terbakar bila terkena udara dan sulit dipadamkan. Senjata tersebut dapat melekat pada tubuh dan menyebabkan cedera serius dalam jangka panjang. Bahkan tak sedikit warga sipil di Gaza dan Lebanon yang menderita akibat dari serangan senjata tersebut.
Sascha Dov Bachmann, profesor hukum dan keamanan di Universitas Canberra, mengatakan senjata pembakar seperti napalm dan fosfor putih adalah senjata yang diciptakan pada abad ke-20. Namun seharusnya senjata tersebut tidak lagi digunakan dan tidak lagi diproduksi.
“Jika Anda bertanya kepada saya enam tahun lalu, saya akan mengatakan seharusnya tidak ada lagi tempat untuk senjata semacam itu di dunia. Apa yang seharusnya dibuang ke dalam sejarah kini kembali menjadi kenyataan lagi," kata Bachman, dilansir dari ABC, Rabu 13 Desember 2023.
Fosfor putih sendiri adalah zat seperti lilin bening tidak berwarna atau kekuningan yang sedikit berbau seperti bawang putih. Zat tersebut tersebar dalam peluru artileri, bom dan roket, lalu akan terbakar jika bersentuhan dengan oksigen dan terbakar pada suhu lebih dari 800 derajat Celcius.
Menurut Human Rights Watch (HRW), amunisi fosfor putih memiliki kemampuan untuk menyalakan api yang menyebar dengan cepat dan menghasilkan asap tipis dan tebal yang dapat digunakan untuk keperluan militer. Senjata itu juga dapat mengganggu optik inframerah dan sistem pelacakan senjata, sehingga melindungi pasukan militer dari senjata berpemandu seperti rudal anti-tank.
Fosfor putih menyebabkan luka bakar yang dalam hingga ke otot dan tulang. Sehingga dapat menyebabkan kerusakan pernafasan dan kegagalan organ. Bahkan hanya dengan luka bakar kurang dari 10 persen, fosfor putih dalam tubuh manusia seringkali berakibat fatal.
“Fosfor putih adalah senjata perang yang jahat. Hal ini tidak hanya membuat Anda tidak mampu untuk terus bertahan, hal ini sebenarnya bertujuan untuk menghancurkan Anda. Karena fosfor putih pada dasarnya menghancurkan jaringan manusia," ungkap Bachmann seraya mengatakan bahwa mereka yang selamat dari zat tersebut dapat mengalami cedera seumur hidup.