Prabowo: 76 Negara Sudah Memberi Makan Siang Gratis untuk Siswa
SinPo.id - Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mengungkapkan kebijakan yang akan diterapkannya jika terpilih sebagai presiden 2024-2029. Salah satunya adalah memberikan makan siang gratis di sekolah, pesantren dan bantuan gizi.
Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan massa Relawan Pedagang Indonesia Maju (RAPIM) yang mendeklarasikan dukungan mereka untuk pasangan Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta pada Jumat, 8 Desember 2023.
"Kita harus berani sekarang, turun intervensi dan untuk itu, manakala Prabowo-Gibran menerima mandat dari rakyat, tentunya bersama tim kita, saudara-suadara sekalian, kita akan melaksanakan pemberian makan siang dan susu untuk semua anak Indonesia, termasuk yang masih di kandungan ibunya," kata Prabowo.
"Karena dia sembilan bulan di kandungan ibunya, dan ibunya harus kita dukung," sambungnya.
Dalam perjalanannya, Prabowo mengakui masih ada pihak yang pesimis mengenai kebijakan makan siang dan peningkatan gizi tersebut. Namun, lanjut Prabowo, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sudah menegaskan bahwa program pemberian makan siang gratis merupakan langkah yang paling tepat untuk mengurangi kemiskinan, menghilangkan angka kurang gizi, serta stunting.
"PBB mengatakan, cara inilah yang paling benar untuk mengurangi kemiskinan, menghilangkan kurang gizi, stunting, dan ini yang akan membawa suatu bangsa bangkit menjadi bangsa yang kuat," tegas Prabowo.
Sebanyak 76 negara di dunia telah mengimplementasikan kebijakan yang sama. Selain itu, enam negara lainnya juga tengah menyiapkan program serupa.
"Kita sudah simulasi dengan angka-angka, ternyata 76 negara di dunia sudah memberi makan siang gratis untuk anak-anaknya," ujar Prabowo:
"Sebanyak 76 negara, dan sekarang kalau tidak salah ada tambahan 6 negara lain yang sedang menyiapkan. Dengan Indonesia berarti 7 negara. 76 negara sudah," sambung Prabowo.
Pada dasarnya, kebijakan makan siang gratis serta peningkatan gizi ini disiapkan oleh Prabowo-Gibran beserta tim untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia.
Dengan kebijakan ini, harapannya anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, dan cerdas. Hal-hal itu tentunya dapat menjadi modal penting bagi pembangunan bangsa Indonesia ke arah yang lebih maju.
"Anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi warga negara yang cerdas, yang kuat, yang bisa bekerja, yang bisa membawa Indonesia benar-benar menjadi negara makmur dan kuat," pungkas Prabowo.