Hamas Sebut Israel Telah Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
SinPo.id - Kelompok pejuang Hamas Palestina mengatakan, Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati karena masih adanya bentrokan disaat kedua belah pihak melakukan pembebasan sandera.
"Telah terjadi bentrokan lapangan hari ini dan mujahidin kami menangani pelanggaran tersebut. Kami berkomitmen terhadap gencatan senjata selama musuh tetap berkomitmen,” kata juru bicara militer Hamas Abu Obaida, dilansir dari The Independent, Kamis 30 November 2023.
Namun sebagai bagian dari perpanjangan perjanjian gencatan senjata, Hamas meminta agar Israel membebaskan lebih banyak sandera yang ditahan di penjara-penjara Israel dalam kondisi yang menyedihkan.
Selain itu, Amnesty International, juga ikut menyerukan agar semua tahanan Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang oleh Israel selama bertahun-tahun, dengan penggunaan penahanan administratif, dapat dibebaskan secara sesuai perjanjian penyanderaan.
Terlebih menurut kesaksian dari para sandera yang telah dibebaskan Israel, kondisi di penjara semakin memburuk, dan mereka juga diperlakukan secara tidak baik oleh Israel semenjak Hamas mengamuk pada 7 Oktober lalu.
"Penahanan administratif adalah salah satu alat utama yang digunakan Israel untuk menegakkan sistem apartheid terhadap warga Palestina," kata Amnesty International, seraya menambakan saat ini ada sekitar 2.200 warga Palestina yang ditahan secara administratif.
Sementara kelompok hak asasi manusia Palestina mengatakan, hal itu merampas hak warga Palestina untuk mendapatkan peradilan yang adil dan merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa Keempat dan mungkin merupakan kejahatan perang.