Awali Pekan Rupiah Masih Tertekan, Menteri Keuangan Kembali Jadi Sasaran
Jakarta, sinpo.id - Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih belum menunjukan tanda-tanda penguatan. Walau sudah beranjak tipis pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (5/3/2018), tetapi rupiah masih cenderung belum bisa membendung menguatnya laju dollar AS.
Pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, rupiah dibuka di level Rp 13.747 per dollar AS. Tergerek tipis dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu yang berada di posisi Rp 13.757 per dollar AS.
Akibat pelemahan yang ditunjukan rupiah dalam beberapa pekan terakhir, Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun kembali mendapatkan kritikan. Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan menteri terbaik dunia itu, khususnya, harus segera mencari solusi.
"Suruh mereka (pemerintah) mikir lah, kan (Sri Mulyani) menteri terbaik itu seluruh dunia. Bagaimana ini memikirkan rupiah melemah," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2018).
Fadli menegaskan, pelemahan rupiah ini sangat berbahaya bagi sektor ekonomi Indonesia, di mana saat ini utang pemerintah sudah membumbung tinggi. Untuk itu ia berharap dampak ini tak terlalu mengenai sektor lainnya.
"Ini harus diatasi pemerintah karena membahayakan ekonomi. (Pelemahan rupiah) meningkatkan utang dan pembayaran lain (dalam) dollar AS," ungkapnya.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan pergerakan rupiah masih cenderung melanjutkan pelemahannya seiring sempat kembali menguatnya laju dollar AS, sehingga permintaan mata uang dollar AS cenderung meningkat.
“Rupiah diestimasikan akan bergerak pada kisaran support Rp 13.766 dan resisten Rp 13.745,” ungkap Reza.
Seiring dengan penutupan perdagangan valas global di akhir pekan, laju dollar AS berbalik melemah terhadap sejumlah mata uang global seiring respon negatif pelaku pasar terhadap rencana proteksionisme Presiden Trump.
Namun demikian, lanjut Reza, rupiah dapat memanfaatkan kondisi ini sehingga mengurangi tekanannya. Menurutnya tetap penting untuk mencermati masih adanya pelemahan lanjutan pada rupiah.

