DPR: OTT Medan Berpotensi Turunkan Kepercayaan Publik pada Penyelenggaraan Pemilu
SinPo.id - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menilai operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan anggota komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), berpotensi menurunnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara Pemilu 2024.
Doli meminta Bawaslu RI mengambil sikap tegas terhadap anggotanya yang terlibat praktik-praktik rasuah. Dia khawatir OTT di Medan itu melebar ke persoalan lain, misalnya hilangnya kepercayaan publik kepada upaya-upaya pemerintah menyelenggarakan pesta demokrasi yang jujur, adil, dan transparan.
"Supaya kita menyelamatkan institusinya. Jangan sampai nanti merembet, nanti orang distrust kepada penyelenggara pemilu dan akhirnya kalau dibiarkan bisa distrust kepada pemilu. Jadi harus diambil tindakan tegas soal itu," kata Doli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 22 November 2023.
Legislator Fraksi Golkar ini menyebut OTT anggota Bawaslu Medan memalukan. Apalagi, total uang yang akan diterima penyelenggara pemilu di Medan itu hanya Rp5 juta.
"Ini menurut saya memalukan sekali, karena yang mau dicolong pun kalau dibagi katanya cuma Rp5 juta per orang," tegas dia.
Doli mengingatkan kasus OTT anggota Bawaslu Medan merupakan persoalan serius. Untuk itu, Bawaslu diminta tak diam dan segera mengambil langkah konkret atas kasus tersebut.
"Hari ini lima-limanya (Anggota Bawaslu Kota Medan) dipanggil sama Polda dan terindikasi juga mengaitkan teman-teman KPU di kota Medan juga. Ini persoalan sangat serius tinggal 80-an hari lagi, ada penyelenggara kena OTT. Oleh karena itu, saya kira Bawaslu harus mengambil sikap tegas tentang itu. Kalaupun nanti KPU ada yang terlibat juga begitu," katanya.
Sebelumnya, Komisioner Bawaslu Kota Medan, Azlansyah Hasibuan, 32, terjerat OTT tim Opsnal Kelompok Kerja Penindakan Saber Pungli Provinsi Sumut. Dia ditangkap di salah satu hotel di Kota Medan.
Tak hanya Azlansyah, petugas ikut menangkap dua orang lainnya, yakni Indra Gunawan, 25, dan Fahmy Wahyudi Harahap, 29. Ketiganya tertangkap tangan saat menerima uang atas dugaan pemerasan ke salah seorang calon legislatif (caleg) Kota Medan. Uang puluhan juta juga dikabarkan turut diamankan dalam OTT tersebut.