Viral PNS Boyolali Diminta Menangkan Paslon, TKN Prabowo-Gibran: Cek Dulu Kebenarannya!

Laporan: Bayu Primanda
Kamis, 16 November 2023 | 09:38 WIB
Habiburokhman (Sinpo.id)
Habiburokhman (Sinpo.id)

SinPo.id -  Sebuah video viral di jagat media sosial menunjukkan seorang perempuan diduga PNS Kabupaten Boyolali dipaksa untuk memenangkan salah satu pasangan calon.

Menanggapi video tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta para pendukung untuk tetap tenang, sembari menunggu kebenaran dari video tersebut.

“Ojo kesusu. Seperti instruksi Pak Prabowo, kita tidak boleh berburuk sangka dulu. Jangan menjelek-jelekkan, apalagi untuk hal yang belum pasti. Kita akan meminta dan menunggu aparat terkait dan yang berwenang untuk mengecek dulu kebenarannya.” ujar Habiburokhman kepada wartawan, dikutip pada Kamis, 16 November 2023.

Habiburokhman meyakini, aparat terkait seperti Bawaslu dan Kepolisian dapat menemukan kebenaran dari isu tersebut.

“Kita percaya sepenuhnya, Bawaslu dan Kepolisian dapat memberikan fakta dan kepastian tentang isu ini. Kita akan dorong agar kasus ini diperhatikan, apalagi ini sudah jadi atensi publik.” jelasnya.

Ketika diminta berandai-andai jika video tersebut adalah fakta, Habiburokhman meminta hal tersebut seharusnya diselesaikan secara hukum yang berlaku.

“Jika benar (informasi video) itu, tentu ini mencederai demokrasi kita. Tapi kita harus tempuh jalan yang benar juga. Harus diusut tuntas dan dihukum semua yang terlibat, agar tidak jadi preseden. Untuk opini, masyarakat tentu bisa menilai sendiri. Siapa yang benar-benar patuh hukum. Siapa yang menggiring opini, tapi masih melakukan pelanggaran hukum.” ujarnya.

“Kita harus ingat pesan Pak Prabowo semalam. Jujur itu harus seutuh-utuhnya. Itu yang jadi prinsip kita.” sambung Habiburokhman.

Sebelumnya, beredar video pendek seorang perempuan yang menggunakan seragam PNS Kabupaten Boyolali yang bercerita tentang “rahasia umum” bahwa para PNS diminta oleh salah satu partai untuk memenangkan salah satu calon presiden. Video ini beredar luas di sosial media, sehingga menarik perhatian di tingkat nasional.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI