Isu Baliho Prabowo-Gibran Dibantu Kepolisian, Dasco: Framing Tidak Masuk Akal

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 12 November 2023 | 19:06 WIB
Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo-Gibran, Dasco (SinPo.id/ Ashar)
Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo-Gibran, Dasco (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo-Gibran, Dasco merespon terkait isu adanya pihak oknum Kepolisian memasang baliho-baliho Prabowo-Gibran. 

Dasco menegaskan, isu baliho-baliho Prabowo-Gibran dipasang oleh oknum Kepolisian sebuah penggiringan opini yang dilontarkan orang tak bertanggungjawab. Terlebih, fakta sesungguhnya elektabilitas Prabowo-Gibran memang sudah tinggi. 

"Di tengah-tengah survei yang dikeluarkan banyak oleh lembaga survei bahwa paslon kedua ini meningkat, paslon Prabowo-Gibran di-framing seolah-olah dibantu oleh oknum kepolisian dalam rangka pemasangan baliho-baliho," kata Dasco di Rumah TKN Prabowo-Gibran, Slipi, Jakarta Barat, Minggu, 12 November 2023.

Menurut Dasco, elektabilitas Prabowo memang sudah tinggi sebelum resmi diumumkan berpasangan dengan Gibran. Salah satu faktornya yakni kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dinilai masyarakat cukup baik. 

"Bahwa sebelum berpasangan dengan saudara Gibran, survei Pak Prabowo terus naik serta terus meningkat akibat dari efek kerja-kerja politik dan pendekatan kepada rakyat," kata dia.

Elektabilitas Prabowo semakin meningkat, kata Dasco, usai resmi diumumkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) berpasangan dengan Gibran untuk Pilpres 2024 mendatang. Ini merupakan fakta yang sebenarnya terjadi saat ini. 

"Setelah berpasangan dengan Mas Gibran Rakabuming Raka, survei kedua pasangan capres-cawapres in terus meningkat. Ini membuktikan penerimaan masyarakat terhadap pasion Capres-cawapres ini juga semakin membaik," tuturnya. 

Lebih jauh Dasco menegaskan, pihaknya tak akan melakukan cara buruk untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Terlebih elektabilitas Prabowo-Gibran memang sudah tinggi.

"Padahal dengan survei yang terus meningkat, tentu tidak masuk akal kalau kemudian kami merancang sistem pemenangan dengan cara-cara curang seperti itu," katanya. sinpo

Komentar: