DPR Minta Penegak Hukum Update Modus Baru Peredaran Narkoba
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengaku miris dengan maraknya peredaran narkoba baru di Tanah Air. Terlebih, Polri terakhir mendapat temuan beredarnya narkoba melalui keripik pisang dan cairan bernama happy water.
Oleh karenanya, Sahroni meminta aparat terus memperbarui pengetahuan dan teknologi agar tidak terkecoh.
“Saya miris sekali betapa sekarang narkoba itu beneran bisa nyaru jadi apa aja. Sekarang keripik pisang, bisa jadi nanti diselundupkan lewat ayam goreng. Makanya Polri, BNN, Kominfo harus terus lakukan koordinasi secara intens dalam menyisir celah-celah tersebut," kata Sahroni dikutip dari Parlementaria, Jumat, 10 November 2023.
Sahroni juga meminta aparat hukum aktif memantau media sosial untuk mencegah peredaran narkoba. "Wajib pantengin media sosial hingga marketplace, dan terus meng-update pengetahuan dan teknologi agar tidak terkecoh perkembangan zaman,” katanya.
Kini, kata Sahroni, bandar maupun pengedar menggunakan berbagai modus yang beragam dan semakin sulit terdeteksi. Itu menjadi tantangan tersendiri dalam memberantas peredaran narkoba.
“Makanya, aparat tidak boleh sampai kalah langkah dari para bandar, harus punya strategi jitu untuk pelajari dan ungkap setiap modusnya,” kata dia.
Sebelumnya, Polri berhasil mengungkap modus baru peredaran narkoba, yakni melalui keripik pisang dan cairan happy water, di Pedukuhan Pelem Kidul, Kelurahan Baturetno, Banguntapan, Bantul, DIY.
Pengungkapan narkoba jenis baru itu terjadi dalam penggerebekan sebuah lokasi di Depok, Jawa Barat yang menjadi tempat pemasaran. Penelusuran pun berlanjut ke Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, tempat pembuatan keripik pisang narkoba tersebut.
Dalam kasus itu Polri mengamankan delapan pelaku, yakni MP (pengelola akun medsos), D (pemegang rekening), AS (pengambil hasil produksi dan penjaga gudang pemasaran), BS (pengolah atau pembuat), EH (pengolah dan distributor), MRE (pengolah atau pembuat), AR (pengolah atau pembuat), dan R (pengolah).