Proses Evakuasi Korban Luka dari Gaza ke Mesir Masih Terus Dilakukan
SinPo.id - Para pejabat Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar mengatakan, upaya untuk mengevakuasi warga asing dan warga Gaza yang terluka melalui penyeberangan Rafah ke Mesir, hingga kini masih terus dilakukan setelah Israel menyerang rombongan ambulans yang membawa korban luka.
Penyeberangan Rafah ke Semenanjung Sinai Mesir adalah satu-satunya pintu keluar dari Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel. Bahkan truk bantuan kemanusiaan juga masih bisa melakukan perjalanan ke Gaza.
Proses evakuasi sendiri telah dimulai sejak Rabu 1 November 2023 lalu, sesuai dengan kesepakatan yang ditengahi secara internasional. Lebih dari 300 orang Amerika telah meninggalkan Gaza, tetapi beberapa masih ada yang bertahan.
Dilansir dari Reuters, juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan IDF fokus pada operasi darat di utara Gaza untuk membebaskan sandera dan membebaskan Gaza dari Hamas.
Namun demikian, Kementerian luar negeri Qatar mengatakan tanpa gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera kemungkinan tidak dapat dilakukan.
Terlebih Israel juga masih terus menyerang rumah sakit dengan alasan bahwa Hamas telah menggunakan fasilitas kesehatan sebagai tempat persembunyian. Padahal, klaim tersebut palsu karena tidak disertai bukti apapun.