LISAN: Isu Politik Dinasti Digencarkan Kubu PDIP Karena Ngotot Ingin Menang 'Hattrick'

Laporan: Bayu Primanda
Senin, 30 Oktober 2023 | 10:08 WIB
Hendarsam Marantoko (Sinpo.id/Hendarsam Marantoko Law Firm)
Hendarsam Marantoko (Sinpo.id/Hendarsam Marantoko Law Firm)

SinPo.id -  Ketua Umum Relawan Lingkar Nusantara (LISAN), Hendarsam Marantoko menyoroti serangan isu dinasti politik yang sedang digencarkan kubu PDI Perjuangan (PDIP) terhadap Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, serangan-serangan tersebut merupakan ekskalasi hasrat PDIP yang sedianya berharap perubahan sistem pemilu, dari yang semula terbuka menjadi tertutup.

"Semua itu dimulai dari Agenda PDIP yang menjadi satu-satunya partai yang ngotot agar sistem pemilu yang tadinya proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup," kata Hendarsam dalam keterangannya, Senin, 30 Oktober 2023.

Biar lebih objektif, advokat yang aktif dalam relawan Lisan itu mengutip beberapa pendapat pengamat tentang tujuan PDIP yang menurutnya ngotot ingin sistem pemilu menjadi Proporsional Tertutup.

"Ternyata tujuannya yaitu ingin hatrick kemenangan di Pilpres dan Pileg 2024 dan menutup celah demokrasi ke internal partainya karena nomor urut caleg ditentukan oleh partai sehingga caleg-caleg yang kurang direstui akan diberi nomor urut sepatu dan kemungkinan besar tidak akan terpilih," kata Hendarsam.

Kemudian agenda tersebut, kata dia, mendapat penolakan dari seluruh Parpol di Senayan. Penolakan ini dinilai sebagai upaya perlawanan terhadap sistem kekuasaan sentralistik.

"Pada akhirnya agenda PDIP untuk hatrick kemenangan dan mendominasi kekuasaan selama 50-100 tahun kedepan menjadi kandas," kata dia.

Meski kandas harapan, PDIP masih punya peluang lain untuk memuluskan agendanya tersebut. Hendarsam menyebut PDIP masih punya Jokowi yang mempunyai tingkat kepuasan publik tinggi dan tentunya dapat diasosikan dengan PDIP.

Kemudian, dalam perkembangannya Prabowo menggaet Gibran sebagai Cawapresnya, maka bergulirnya isu Dinasti yang digaungkan oleh beberapa pihak.

"Jika ingin fair, dengan terminologi yang sama, semua bisa disebut Dinasti Politik, kita sebut saja PDIP dengan trah Soekarno, Nasdem dengan Surya Paloh dan anaknya dan Perindo dengan anak istrinya yang menjadi pengurus dan caleg di partainya," kata dia.

"Kenapa hanya Jokowi? ya karena itu bentuk kepanikan tidak berjalannya agenda mereka untuk mendominasi politik indonesia kedepannya," sambung Hendarsam.


BERITALAINNYA
BERITATERKINI