Menlu Sebut Ada Tiga Plus Satu Langkah Konkret untuk Hentikan Kekerasan di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 27 Oktober 2023 | 18:25 WIB
Menlu Retno Marsudi di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB, yang digelar di New York. (SinPo.id/Dok. Kemlu)
Menlu Retno Marsudi di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB, yang digelar di New York. (SinPo.id/Dok. Kemlu)

SinPo.id -  Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan ada tiga plus satu langkah konkret yang mendesak dan harus dilakukan untuk menghentikan aksi ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina. Hal itu ia paparkan dalam Sidang Majelis Umum (SMU) PBB, yang digelar di New York.

Pertama, menghentikan agresi untuk mencegah terus berjatuhannya korban sipil. Menurutnya, SMU PBB harus mendesak segera dilakukannya gencatan senjata yang bisa bertahan lama dan dipatuhi, untuk mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.

“Untuk itu, SMU PBB harus meminta pertanggungjawaban terhadap Israel, termasuk dengan membentuk komisi penyelidikan independen untuk menyelidiki serangan Israel terhadap rumah sakit dan tempat ibadah dan pengusiran masal warga sipil di Gaza," kata Menlu seperti dikutip dari situs Kemlu pada Jumat, 27 Oktober 2023.

Kedua, memastikan bahwa warga sipil dapat mengakses bantuan kemanusiaan dan mendapatkan perlindungan. Sehingga Indonesia mendesak SMU PBB dan Badan-Badan PBB yang relevan untuk meningkatkan upaya penyediaan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza.

Upaya bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Sekjen PBB dan negara-negara kunci juga harus didukung. Menilik magnitudo kerusakan yang ditimbulkan, bantuan yang ada saat ini masih jauh dari cukup.

“Oleh karena itu SMU PBB harus mendesak pengiriman segera bantuan kemanusiaan yang lancar dan berkelanjutan. Indonesia akan meningkatkan tiga kali lipat kontribusi suka rela melalui UNWRA dan menyerukan komunitas internasional untuk mendukung UNWRA. Indonesia juga berkomitmen mengirim bantuan kemanusiaan," terangnya.

Ketiga, menolak pemindahan secara paksa warga sipil di Gaza. Karena seruan Israel untuk pergi dari Gaza utara memperparah kondisi mereka yang rumahnya telah dihancurkan, hingga kesulitan mengakses listrik, gas, bahan bakar dan air yang saat ini dibatasi akibat blokade Israel.

“Ini adalah kejahatan kemanusiaan. SMU PBB harus mendesak dihentikannya perintah evakuasi oleh Israel. Warga sipil, khususnya anak-anak, harus dilindungi dan diberikan ruang gerak yang aman," tegasnya.

Sementara plus satunya adalah mengatasi akar masalah konflik Israel-Palestina. Menlu menegaskan, perdamaian tidak akan tercipta sebelum akar konflik diatasi. Untuk itu, proses perdamaian untuk mewujudkan solusi dua-negara harus dimulai kembali, dan jangan sampai rakyat Palestina tidak lagi memiliki pilihan selain menerima ketidakadilan seumur hidup mereka.

"Menjadi tugas kita untuk menghentikan ketidakadilan ini. Indonesia siap dan akan menjalankan perannya. Indonesia akan terus Bersama rakyat Palestina," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI