Fadli Zon Minta Komunitas Internasional Desak Israel Akhiri Pendudukan dan Blokade di Gaza

Laporan: Martahan Sohuturon
Senin, 23 Oktober 2023 | 00:56 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon. (SinPo.id/Istimewa)
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon. (SinPo.id/Istimewa)

SinPo.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mendorong komunitas internasional untuk mendesak Israel mengakhiri pendudukan dan blokade di Gaza.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon saat memimpin Pertemuan Antar-Parlemen Ke-12 Indonesia dan Uni Eropa bersama Ketua Delegasi Parlemen Uni Eropa untuk Asea Tenggara dan ASEAN (DASE) Daniel Caspary di Gedung Parlemen Uni Eropa, Strasbourg, Prancis pada Kamis, 19 Oktober 2023.

"Tindak kekerasan dan penyerangan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza (harus) segera dihentikan," kata Fadli seperti dikutip dari siaran pers DPR RI pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Fadli memaparkan, akar konflik tersebut adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel. Konflik ini semakin parah lantaran komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lamban dalam mengambil sikap.

Akibatnya, Israel terus melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.

Ia pun menekankan signifikansi pelaporan yang obyektif dan mendesak dunia untuk mengakhiri standar ganda dalam merespons konflik di Palestina.

Menyoroti peningkatan ketegangan dan dampak kemanusiaan dari konflik tersebut, Fadli menilai, situasi di wilayah Gaza sudah mendesak.

Ia memaparkan bahwa lebih dari 2,2 juta orang terjebak dan ribuan orang tewas dalam hitungan minggu di Gaza. Terlebih, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

“Saat ini, mereka tidak mempunyai tempat berlindung atau akses terhadap kebutuhan dasar," katanya.

Fadli juga mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Arab pada Selasa, 17 Oktober 2023. Menurutnya, tidak ada satu pun pihak membenarkan serangan ini.

Situasi ini mengingatkan bahwa perdamaian global tidak akan dapat tercapai sampai semua orang dapat hidup dalam damai.

Oleh karena itu, ia menyerukan komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, untuk segera memediasi gencatan senjata.

Komunitas internasional harus meredam konflik yang terus meluas dan menelan banyak korban jiwa di kedua pihak. Komunitas internasional juga harus mendorong kembali proses negosiasi perdamaian yang telah terhenti sejak 2014.

"Kami harus kembali mendorong proses negosiasi perdamaian yang telah terhenti sejak 2014. Selain itu, penyaluran bantuan kemanusiaan dan akses perlindungan yang aman bagi warga sipil di Gaza harus diprioritaskan dan tidak boleh ditunda,” tutur Fadli.

Indonesia, lanjut Fadli, akan terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara (two-state solution).

DPR secara konsisten menyuarakan dukungan tersebut di berbagai forum parlemen, termasuk dalam Sidang Umum Parlemen Dunia (IPU) Ke-147 di Luanda, Angola, pekan depan.

“Kami juga mendorong penyelesaian konflik yang berdasarkan aturan dan tatanan internasional yang telah disepakati secara universal (rules-based international order)," ujarnya.

Selain isu Palestina, pertemuan tahunan tersebut juga membahas berbagai permasalahan keamanan regional dan global yang mendesak.

Beberapa di antaranya adalah kondisi di Myanmar, Laut China Selatan, konflik Ukraina dan Rusia, serta strategi dan kerja sama perdamaian di Asia-Pasifik.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI