Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Produksi Produk Halal Dunia

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 18 Oktober 2023 | 19:37 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Indonesia berpotensi menjadi pusat produksi produk halal dunia. Karena berdasarkan The Global Islamic Economy Indicator 2022, dalam lingkup ekonomi syariah global secara keseluruhan, Indonesia menduduki posisi ke-4 di bawah Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab.

“Berdasarkan data-data tersebut, kita bayangkan besarnya potensi ekonomi syariah di masa mendatang. Dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi konsumen, namun juga dapat menjadi pusat produksi produk halal dunia,” kata Airlangga dalam acara Penganugerahan Top Halal Award 2023, Rabu 18 Oktober 2023.

Selain itu, berdasarkan data Pew Research Center's Forum on Religion and Public Life, populasi penduduk muslim di dunia diperkirakan akan mencapai 2,2 milyar jiwa atau 26,5 persen dari total populasi dunia pada tahun 2030. Peningkatan populasi penduduk muslim di dunia tersebut tentunya juga akan diiringi dengan meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa halal. 

Sehingga Indonesia memiliki peluang dalam industri makanan dan minuman nasional. Kemudian industri tekstil dan produk tekstil nasional, untuk perkembangan tren fashion busana muslim. Begitu juga dengan industri farmasi dan industri kosmetik, optimalisasi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia yang unik.

Terlebih, Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia yakni 236 juta jiwa atau 12 persen dari seluruh populasi muslim dunia, memiliki kebutuhan produk halal yang besar, yang sekaligus bisa menjadi pendorong untuk pertumbuhan industri halal.

“Kebijakan pengembangan industri halal perlu mencakup tiga komponen utama, yaitu pertama, peningkatan kualitas UMKM dengan tentunya pembiayaan keuangan syariah," ungkapnya.

"Kedua, dibentuknya National Halal Fund untuk mendukung industri halal dan produk syariah. Dan ketiga, tentu harus ada kawasan-kawasan yang dibangun khusus untuk industri-industri yang berbasis halal dan juga untuk memfasilitasi investasi," kata Airlangga menambahkan.

Di samping itu, Pemerintah juga telah mendorong implementasi pengembangan industri halal di Indonesia melalui pengembangan Rantai Nilai Halal yang terintegrasi dengan Halal Traceability System dan SHalal Assurance System.

Mulai dari riset dan pengembangan, sampai ke produksi, distribusi dan penjualan serta pemasaran ke pasar domestik dan global. Dengan harapan, Indonesia sebagai bagian dari Rantai Nilai Halal Global dapat mempelopori Halal Traceability dan Halal Assurance System yang terpercaya.sinpo

Komentar: