Denny JA: Ada Tiga Gerbong Suara Dibawa Gibran Jika Jadi Cawapres Prabowo

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 17 Oktober 2023 | 10:37 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (SinPo.id/Istimewa)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (SinPo.id/Istimewa)

SinPo.id - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali, mengungkapkan bahwa ada tiga klasifikasi gerbong suara yang kemungkinan dibawa Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka jika ikut kontestasi Pilpres 2024. Salah satunya, menurutnya, suara dari Jawa Tengah (Jateng).

"Pertama adalah gerbong suara dari Jawa Tengah. Indonesia terdiri dari 38 provinsi namun hanya Jateng saja, total populasi di sana sekitar 13,39-16 persen. Prosentase itu tergantung cara menghitungnya, dari basis populasi umum atau basis daftar pemilih tetap," kata Denny JA melalui keterangannya di Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023.

Menurut dia, satu provinsi dengan populasi 13,39-16 persen dari total penduduk Indonesia itu sangat besar. Terutama, suara Ganjar sangat dominan di Jateng mengalahkan calon presiden (capres) Prabowo Subianto di atas 20 persen.

Karena itu, kata Denny JA, kehadiran Gibran sebagai cawapres Prabowo akan memperkecil margin elektoral antara Ganjar dengan Prabowo.

"Walaupun Ganjar secara nasional masih kalah dengan Prabowo jika head to head. Namun jika dominasi Ganjar di Jawa Tengah bisa dikurangi, dengan sendirinya total suara Ganjar di seluruh Indonesia akan jauh berkurang," ujarnya.

Denny JA melanjutkan untuk klasifikasi kedua adalah gerbong suara pemilih generasi millenial. Istilah milenial tersebut merujuk pada orang yang lahir setelah tahun 1982 dan saat ini berusia di bawah 41 tahun.

Dia menjelaskan berdasarkan survei LSI Denny JA pada September 2023 total jumlah segmen milenial sebanyak 48,5 persen. "Gibran satu-satunya wakil dari generasi milenial yang ikut dalam pasangan capres-cawapres 2024," katanya.

Denny JA menilai Gibran sangat potensial mengambil suara kalangan milenial yang jumlahnya hampir setengah dari populasi. Dia mengatakan para politisi, pengusaha, dan profesional muda potensial digerakkan untuk menjadikan Gibran sebagai 'lokomotif' membawa gerbong kaum milenial.

Kemudian, gerbong ketiga yang bisa dibawa Gibran adalah pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sekalipun Jokowi tidak mengatakan secara eksplisit siapa capres yang didukungnya.

"Tapi dengan datangnya Gibran sebagai cawapres Prabowo, dengan sendirinya, itu memberi sinyal bahwa Jokowi berada di belakang Prabowo. Jumlah populasi, mereka yang puas dengan Jokowi, sebanyak 70-80 persen," ujarnya.

Di sisi lain, dia mengamini memang ada pemilih dari Prabowo jika Menteri Pertahanan itu mengambil Gibran sebagai cawapres, yaitu kalangan terpelajar dengan berbagai alasan, mulai dari dinasti politik hingga belum berpengalaman. Namun, jumlah kalangan terpelajar itu dalam populasi pemilih Indonesia kurang dari 10 persen.

"Namun apabila dijumlahkan, masih lebih banyak pemilih yang datang daripada yang pergi jika Prabowo mengambil Gibran sebagai calon wakil presiden," katanya.

Karena itu jika akhirnya Gibran dipilih sebagai cawapres pendamping Prabowo, hal itu justru karena kalkulasi elektoral yang cermat.sinpo

Komentar: