Harga Beras di Jakarta Diklaim Turun Hingga 11 Persen
SinPo.id - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo, mengklaim harga beras di DKI Jakarta diklaim mengalamai penurunan secara signifikan hingga mencapai 11 persen dibandingkan di dua pekan lalu.
Ia mengatakan, hal ini terjadi seiring penambahan ketersediaan beras yang disuplai dari Perum Bulog. Di mana, stok beras yang semula 24 ribu ton, saat ini mencapi 31 ribu ton.
"Harga (beras) sudah mengindikasikan penurunan yang signifikan, sekitar 11 persen, dari Rp 12.600 dua pekan lalu menjadi Rp 11.158 per kilogram saat ini," kata Pamrihadi dalam keterangannya pada Rabu, 4 Oktober 2023.
"Penurunan harga terjadi karena ada suplai dari Bulog beras SPHP dan suplai dari sejumlah daerah. Pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Cipinang setiap hari 2.500 sampai 3 ribu ton," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian DKI, Sri Haryati menambahkan, semakin hari stok kebutuhan beras di DKI bertambah baik hampir mencapai target 35 ribu ton pasokan beras dari Bulog yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang.
Sri Haryati menyebut, pihaknya turut melakukan monitoring perkembangan dan pendistribusiannya, termasuk di pasar turunannya yang tersebar di 196 titik.
"Pemprov DKI punya tanggung jawab dan berkontribusi dalam pengendalian inflasi di tingkat nasional. Kontribusi DKI sekitar 27 persen untuk nasional dan di Jakarta saat ini inflasinya 1,89 persen, dibanding nasional 2,8 persen. Jadi di Jakarta masih on the track," paparnya.
Namun demikian, Sri Haryati mengakui terjadi kenaikan harga beras yang paling tinggi di dunia selama kurun waktu tujuh tahun terakhir ini. Sehingga pemerintah pusat bersama Pemprov DKI perlu melihat berapa produksi nasional dan berapa kebutuhan masyarakatnya.
Menurutnya, dengan semakin banyaknya beras yang digelontorkan di Jakarta, secara grafik harga beras semakin menurun.
"Saya imbau masyarakat agar tetap tenang karena di gudang-gudang beras cukup banyak," tandasnya.