Kaesang Jadi Ketum PSI, Demokrat: Jangan Dikaitkan dengan Putra Presiden Lain

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 26 September 2023 | 17:56 WIB
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani (SinPo.id/ Dok. Pribadi)
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani (SinPo.id/ Dok. Pribadi)

SinPo.id - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, meminta agar diangkatnya putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep, menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tidak dikaitkan dengan putra presiden lainnya.

Menurutnya, setiap putra presiden yang ikut terjun ke dunia politik masing-masing memiliki proses yang berbeda. Seperti Tommy Suharto yang merupakan putra dari mantan presiden kedua Indonesia, Suharto, serta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra dari presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau Mas Tommy sebelumnya telah aktif berpolitik di Partai Golkar, lalu kemudian mendirikan partai sendiri dan menjadi ketua umumnya," kata Kamhar, Selasa 26 September 2023.

"Sedangkan Mas AHY, berproses mulai dari Komandan Kogasma, Waketum, baru kemudian menjadi menjadi ketua umum setelah tiga tahun mengabdi sebagai kader. Mas Tommy dan Mas AHY keduanya memimpin partai saat orang tuanya tak lagi menjabat sebagai Presiden," sambungnya.

Hal itu, kata Kamhar, tentu berbeda dengan Kaesang yang langsung dapat menempati posisi sebagai Ketua Umum PSI setelah tiga hari resmi bergabung dalam partai tersebut.

"Karena saat ini sudah ditetapkan sebagai Ketum, kami ucapkan selamat datang di pentas politik dan selamat mengemban tugas, jalan politik adalah medan pengabdian bagi bangsa dan negara untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, Demokrat juga sangat menghormati hak politik Kaesang yang memutuskan untuk gabung di PSI. Terlebih sosok Kaesang juga dapat menjadi energi baru bagi PSI dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Apalagi dalam hitungan hari berkecimpung di politik langsung menjadi Ketum partai. Ini rekor luar biasa. Namun akan seberapa efektif dan seberapa besar pengaruhnya, apakah bisa membawa PSI lolos Parliamentary Threshold? Kita lihat saja nanti," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI