Kebakaran Museum Gajah

Menanti Nasib Baik Benda Bersejarah

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 23 September 2023 | 07:07 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

Terdapat 817 koleksi dan benda bersejarah di yang rusak ringan hingga berat akibat insiden kebakaran.

SinPo.id -  Ketua Perhimpunan Ahli Arkeologi Indonesia Daerah Jabodetabek, Dyah Chitraria Liestyati, mengaku prihatin saat melihat kebakaran menimpa Museum Gajah atau Museum Nasional Indonesia (MNI) pada Sabtu, Malam 16 September 2023 lalu. Dyah mengatakan, titik kebakaran di Gedung A merupakan ruang-ruang pamer sejumlah koleksi etnografi, sejumlah artefak masa prasejarah dan koleksi budaya.

“Kerusakan yang dialami benda-benda koleksi museum tak dapat tergantikan, baik dalam bentuk maupun nilainya dengan apa pun juga,” ujar Dyah.

Dyah mengatakan, museum merupakan tempat berbagai koleksi artefak bersejarah khazanah budaya Indonesia yang dilestarikan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan jati diri bangsa.  Kebakaran itu ia sebut sebagai peristiwa mengenaskan yang merupakan kerugian besar bagi kekayaan sejarah, budaya, juga ilmu pengetahuan.

“Museum Nasional Indonesia menyimpan koleksi khasanah budaya Indonesia pilihan, yang bahkan ada di antaranya merupakan satu-satunya di Indonesia,” ujar Dyah sedih.

Menurut Dyah, benda museum harus terpelihara, terlestari, dan aman dari hilang dan musnah merupakan syarat mutlak demi jatidiri dan kebanggaan atau national identiy and pride bangsa Indonesia.

Ia memohon dengan kejadian itu agar pengelola Museum Nasional Indonesia mendata secara rinci dampak kebakaran terhadap koleksi museum. Hal itu agar artefak diketahui secara riil langkah-langkah penanganannya secara tepat.

817 Kolesi Museum Rusak

Pelaksana Tugas Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra mengatakan terdapat 817 koleksi dan benda bersejarah di yang rusak ringan hingga berat akibat insiden kebakaran.

"Koleksi dan benda bersejarah yang terdampak merupakan koleksi berbahan perunggu, keramik, terakota, dan kayu serta koleksi miniatur dan replika benda prasejarah yang ditemukan dalam kondisi utuh maupun rusak ringan sampai berat,” kata Ahmad Mahendra.

Jumlah koleksi yang terdampak kebakaran itu dari total 194.000 koleksi dan benda bersejarah yang disimpan di Museum Nasional Indonesia.  Kini pengelola museum  membentuk tim investigasi dan evakuasi lintas unit, termasuk menutup enam ruangan terdampak, serta penutupan terbatas pada satu ruangan terdampak untuk investigasi lebih lanjut.

Proses evakuasi dan pemindahan koleksi benda bersejarah perlahan dilakukan pada kelima ruangan lainya. “Proses evakuasi itu didampingi oleh kepolisian, serta inventarisasi untuk memastikan setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan,” ujar Mahendra menambahkan.

Pengelola museum telah mengerahkan tim tenaga ahli khusus untuk mengangkat puing dengan diawasi dan diarahkan oleh tim evakuasi koleksi, agar dapat mencermati dan mengambil tindakan yang tepat perihal pengangkatan koleksi sejarah maupun material bangunan yang terbakar.

Menurut Mahendra, diperlukan beberapa alat berat dan teknik pengangkatan atap gedung yang rusak untuk proses evakuasi dan penyelamatan koleksi dan benda bersejarah yang berada di ruangan terdampak.

"Proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah dari Gedung A Museum Nasional Indonesia berjalan lancar dan dilaksanakan dengan sangat hati-hati," katanya.

Hampir 100 orang dikerahkan oleh tim MNI bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk menyelamatkan sejumlah besar artefak berharga dan sejarah yang ada di dalam Gedung A tersebut.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyatakan, penyelamatan artefak dan benda-benda bersejarah menjadi prioritas utama usai gedung museum terbakar. 

"Jadi prioritas utama kami sekarang adalah menyelamatkan sebanyak mungkin artefak atau benda bersejarah di dalam ruangan-ruangan yang terdampak oleh kebakaran ini," kata Nadiem.

Kemendikbudristek telah berkoordinasi membentuk tim gabungan yang terdiri dari tim museum dan pakar museum yang akan bekerja sama dengan polisi serta pemadam kebakaran. Tim yang dibentuk akan bekerja sama untuk mengidentifikasi kerusakan dan mengamankan benda-benda bersejarah yang ada di Museum Nasional.

"Untuk memastikan bahwa benda-benda tersebut bisa kami catat apa kerusakannya dan juga bisa kami amankan bagi yang bisa diamankan," ujar Nadiem menambahkan.

Pentingnya Aturan Perlindungan Museum

Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana mengatakan, kebakaran museum Gajah menjadi pelajaran pemerintah agar memberikan perhatian dan perlindungan yang lebih intensif terhadap keberadaan gedung dan koleksi dari sekitar 500 museum di Indonesia.

“Terutama perlindungan asuransi untuk keselamatan gedung dan semua koleksi museum,” ujar Putu menambahkan.

Putu yang juga menjabat anggota DPR di Senayan mengatakan sudah saatnya negara mengatur ruang lingkup museum secara komprehensif agar terlindungi dari berbagai kejadian yang merugikan. “Untuk itu Asosiasi Museum Indonesia berharap DPR bersama Pemerintah segera membahas RUU tentang Permuseuman,”  kata Putu mejelaskan.

Aturan perundangan khusus tentang museum yang diharapkan itu sebagai dasar dalam pengelolaan dan pengembangan museum, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, termasuk keselamatan gedung dan koleksi museum.

Usulan undang-undang perlindungan museum sebelumnya juga disampaikan Ketua Perhimpunan Ahli Arkeologi Indonesia Daerah Jabodetabek, Dyah Chitraria Liestyati yang mengaku prihatin dengan peristiwa kebakaran yang mengancam kelestarian benda cagar budaya.

Dyah bersama para arkeologi juga minta kepada Pemerintah membentuk Lembaga Badan Permuseuman Indonesia.

“Bukan hanya pada bangunan dan koleksinya sebagai benda semata namun juga pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Dyah.

Menurut Dyah menerbitkan Undang-Undang Permuseuman dan Badan Permuseuman Indonesia agar pengelolaan dan perlindungan museum dapat dilaksanakan secara komprehensif.

Ketua DPR RI Puan Maharani mendukung usulan aturan khusus perlindungan museum agar pengelolaan museum di Indonesia dimaksimalkan karena selama ini banyak gedung yang menyimpan benda bersejarah itu kurang terawat.

"Bangsa yang maju memiliki data sejarah yang terkoleksi dan terarsip dengan baik, sehingga dapat dipelajari secara komprehensif untuk menjadi dasar kajian yang bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi tantangan di masa datang,” kata Puan.

Puan mengatakan pentingnya merawat museum sebagai tempat yang menyimpan serta mengarsipkan bukti-bukti sejarah dan peninggalan masa lampau bangsa Indonesia

Puan berharap agar pengelolaan museum-museum yang ada di Indonesia bisa lebih ditingkatkan.

"Jangan sampai terkesan museum hanya menjadi tempat untuk menaruh barang kuno tapi mengesampingkan fungsi dan tujuannya,” ujar Puan menegaskan. (*)

BERITALAINNYA
BERITATERKINI