Israel Tutup Perbatasan Gaza Saat Unjuk Rasa Warga Palestina Semakin Meluas
SinPo.id - Pasukan Israel menutup perbatasan Gaza untuk mencegah ribuan pekerja Palestina mendapatkan pekerjaan di Israel dan Tepi Barat. Penutupan itu terjadi bersamaan aksi unjuk rasa warga Palestina yang semakin meluas. Tercatat tentara Israel juga menembaki pengunjuk rasa yang melemparkan batu ke arah pasukan Israel.
Penutupan perbatasan itu berakibat sekitar 18 ribu warga Gaza yang memiliki izin dari pemerintah Israel untuk bekerja di luar daerah yang diblokade tersebut, terpaksa harus kembali ke Gaza. Dampaknya tingkat perekonomian di wilayah Gaza menurun.
Terlebih pada awal bulan ini, Israel juga mengeluarkan larangan ekspor dari Gaza. Sehingga penutupan perbatasan dapat menambah tekanan terhadap perekonomian di wilayah itu. Sementara menurut angka IMF, pendapatan per kapita di Gaza hanya seperempat dari pendapatan per kapita di Tepi Barat, bahkan pengangguran mencapai hampir 50 persen.
“Kami terlalu takut penyeberangan tidak akan dibuka dalam waktu dekat dan saya kembali hidup dalam kemiskinan dan kebutuhan,” kata salah satu ayah lima anak di Gaza, dilansir dari Reuters, Kamis 21 September 2023.
Tercatat aksi protes tersebut terjadi adanya kunjungan orang-orang Yahudi ke kompleks Masjid Al Aqsa, serta perlakuan tidak baik dari pasukan Israel terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Aksi yang telah betlangsung selama beberapa hari itu juga didukung oleh kelompok Islam yang menguasai Gaza, Hamas.
Menanggapi hal itu, Mesir dan Qatar langsung turun tangan sebagai mediator, langsung berusaha berbicara dengan kedua belah pihak dalam upaya untuk mencegah gelombang baru konfrontasi bersenjata.