Pengungsi Banjir Libya Terancam Ranjau Darat dan Krisis Pangan
SinPo.id - Korban selamat dari banjir yang melanda Kota Derna, di Libya, saat ini terancam oleh ranjau darat sisa konflik yang tergeser oleh arus deras. Hal itu maslah baru sekaligus menimbulkan risiko tambahan bagi ribuan pengungsi. Organisasi Internasional untuk Migrasi melaporkan, lebih dari 40 ribu orang telah mengungsi di wilayah timur laut Libya. Tetapi angka tersebut kemungkinan akan bertambah.
Meski demikian, masih banyak penduduk yang dilema untuk meninggalkan Kota Derna, karena banyak dari kerabatnya yang belum ditemukan. Namun untuk tetap tinggal, risiko yang harus mereka hadapi sangatlah besar, termasuk minimnya air bersih di wilayah itu.
Pihak berwenang Libya telah mengkonfirmasi bahwa 150 orang telah keracunan air yang tercemar di daerah yang dilanda banjir. Sehingga perlu adanya disinfeksi dan sterilisasi.
“Kami masih belum tahu harus berbuat apa, kami mendengar banyak rumor, ada yang mencoba meyakinkan kami, ada pula yang mengatakan Anda harus meninggalkan kota atau tinggal di sini. Tapi kami tidak punya air dan sumber daya," kata pria yang hanya menyebutkan satu nama, Wasfi, dilansir dari Reuters, Senin 18 September 2023.
Tercatat ribuan orang tewas setelah dua bendungan di atas Derna jebol pada 10 September saat terjadi badai dahsyat. Akibatnya, banyak penduduk Derna di pesisir yang tersapu ke laut.
Pasca banjir, seluruh distrik Derna, dengan perkiraan populasi sedikitnya 120 ribu jiwa, terkubur dalam lumpur. Media pemerintah mengatakan sedikitnya 891 bangunan hancur di kota itu, dan wali kota mengatakan kemungkinan korban tewas mencapai 20 ribu orang.