PPATK Ingatkan Pemilu Bukan Ajang Adu Uang

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 15 September 2023 | 21:46 WIB
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana (SinPo.id/ Dok. PPATK)
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana (SinPo.id/ Dok. PPATK)

SinPo.id - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengingatkan pemilu bukan ajang mengadu kekuatan uang. Pesta demokrasi harus menjadi wadah untuk 'berkelahi' dalam gagasan.

"PPATK ingin pemilu ke depan itu kita memilih pimpinan dengan adu gagasan, visi, dan misi, bukan adu kekuatan uang, apalagi yang berasal dari sumber-sumber ilegal," kata Ivan usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Jumat, 15 September 2023.

Ivan menegaskan PPATK siap mendukung dan membantu KPU dalam menyukseskan Pemilu 2024. Khususnya, dalam hal menghindari peredaran dana ilegal dalam pembiayaan kontestasi politik.

"PPATK siap mendukung dan membantu KPU terkait dengan bagaimana kita menghindari adanya dana-dana yang berasal dari kegiatan ilegal untuk digunakan untuk pembiayaan kontestasi politik ini," kata dia.

Tak hanya itu, PPATK akan melakukan kajian khusus terkait batasan penyumbang dalam pendanaan kampanye politik guna menciptakan pemilu yang bersih.

"Nanti, kami akan bertukar informasi, sosialisasi sama-sama dengan KPU, dan kami siap mendukung pemilu ini agar menjadi pemilu yang bersih ke depan," kata Ivan.

Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjelaskan pihaknya mewajibkan para peserta pemilu untuk melaporkan dana kampanye.

"Ada kewajiban bagi para peserta pemilu untuk melaporkan dana kampanye," kata Hasyim.

Hasyim mengamini dalam hal ini KPU merasa perlu bekerja sama dengan PPATK untuk menangani transaksi keuangan dan pelaporan dana kampanye tersebut.

"Untuk itu, disiapkan ada rekening khusus dana kampanye. Pasti modelnya bankable atau transferable melalui bank dan ada lembaga yang khusus menangani transaksi keuangan, yaitu PPATK," ujar Hasyim.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI