Kapolri: Relokasi Masyarakat Pulau Rempang akan Kedepankan Tindakan Persuasif

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 14 September 2023 | 16:57 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (SinPo.id/ Ashar)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyebut, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, relokasi masyarakat Pulau Rempang akan mengedepankan tindakan persuasif. Menurutnya, prioritas utama Polri saat ini adalah memperkuat sosialisasi kepada masyarakat Pulau Rempang yang akan direlokasi. 

"Yang kita lakukan adalah memperkuat sosialisasi kepada masyarakat yang akan direlokasi karena tanah yang ada saat ini adalah tanah milik otorita BP Batam sehingga mau tidak mau pada saat itu dibutuhkan harus diserahkan," kata Sigit kepada wartawan, Kamis, 14 September 2023.

Selain itu, Sigit mengungkapkan, bahwa pemerintah dan BP Batam juga memikirkan rencana relokasi, termasuk apabila menyangkut masalah mata pencaharian masyarakat. 

"Maka akan dicarikan di lokasi yang kemudian masyarakat bisa melanjutkan aktivitasnya dalam rangka memenuhi nafkah hidupnya,” tuturnya. 

Terkait Polri akan menambah 4 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 400 personel di Pulau Rempang. Sigit menyebut bahwa tujuannya untuk membantu rencana pemasangan patok, pengukuran hingga sosialisasi ke warga.

"Tentunya kekuatan personel saat ini terus kita tambah ada kurang lebih 4 SSK sampai hari ini yang kita tambahkan. Dan ini akan terus kita tambah disesuaikan dengan eskalasi ancaman yang terjadi," ucap dia. 

Diketahui, bentrokan dipicu penolakan masyarakat adat Pulau Rempang atas pembangunan kawasan industri di lahan pulau seluas 17 ribu hektare. Pembangunan kawasan industri, perdagangan, dan wisata itu merupakan bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2023, yakni Rempang Eco City.

Bentrokan terjadi saat tim gabungan berusaha menerobos masyarakat yang berjaga di Jembatan IV Barelang Pulau Rempang karena menolak dilakukannya pengukuran dan pemasangan batok di wilayah tersebut. 

Pemblokiran dilakukan warga dengan membakar sejumlah ban dan merobohkan pohon di akses jalan menuju kawasan Rempang. Meski begitu, petugas tetap memaksa masuk untuk memasang patok dan menembakkan gas air mata serta water cannon untuk melerai kericuhan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI