Rencana Penghapusan BBM Pertalite, Senayan : Ada Kepentingan Mafia

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 13 September 2023 | 10:43 WIB
Pertamax Green (SinPo.id/ Dok. Pertamina)
Pertamax Green (SinPo.id/ Dok. Pertamina)

SinPo.id -  Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta rencana pemerintah menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite agar ditunda. Mulyanto menduga ada kepentingan mafia impor bioetanol di balik rencana pemerintah menghapus Pertalite mengganti dengan Pertamax 92 Green.

"Kita patut curiga motif apa yang membuat Pemerintah akan mengimplementasikan program ini,” ujar Mulyanto, Rabu 13 September 2023.

Menurut Mulyanto, Pemerintah mengusulkan program tersebut berjalan pada tahun 2024, padahal Indonesia belum memiliki pabrik bioetanol yang memadai.

“Karena nyatanya Industri bioetanol lokal, salah satu bahan pembuatan Pertamax 92 Green, belum memungkinkan," kata Mulyanto menambahkan.

Ia menjelaskan, jika kebutuhan bioetanol untuk produksi Pertamax 92 Green harus impor, maka negara akan makin tergantung pada mendatangkan bahan dari luar negeri. Sedangkan masyarakat tidak memiliki pilihan membeli BBM murah.

Mulyanto meminta pemerintah menunda pelaksanaan program tersebut, dan menganjurkan agar pemerintah membangun industri bioetanol dalam negeri terlebih dahulu untuk menunjang produksi Pertamax 92 Green. Saran Mulyanto itu guna mengurangi ketergantungan impor.

"Tanpa didukung industri bioetanol dalam negeri, niat Pemerintah mengganti Pertalite dengan Pertamax 92 Green hanya akan mengulang kesalahan yang selama ini dilakukan," kata Mulyanto menjelaskan.

Selain itu, kata Mulyanto, penghapusan Pertalite belum dapat dilakukan lantaran kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat belum pulih benar pasca-pandemi Covid-19. Sehingga masyarakat masih memerlukan BBM dengan harga terjangkau untuk menunjang kegiatan ekonomi sehari-hari. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI