Komisi III DPR akan Dalami Dugaan Tindak Represif Aparat ke Warga Rempang

Laporan: Martahan Sohuturon
Selasa, 12 September 2023 | 09:45 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Komisi III DPR RI akan mendalami kasus dugaan tindakan represif aparat terhadap warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengatakan bahwa secara prinsip mengatasi konflik dengan kekerasan harus dihindari.

"Kami melihat ada video-video, ya tentu kan kita perlu dalami. Secara prinsip-kan harusnya kita menghindari penggunaan kekerasan dalam mengatasi konflik-konflik di masyarakat," kata Habiburokhman kepada awak media dikutip pada Selasa, 12 September 2023.

Dia menyebut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Polri, dan masih menunggu informasi terbaru saat ini.

"Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Polri. Kami sedang menunggu informasi terbaru dari mereka," ujarnya.

Diketahui, terjadi konflik antara kepolisian dengan masyarakat adat di 16 kampung adat di Pulau Rempang dan Pulau Galang, Kepulauan Riau. Mereka terancam tergusur oleh pembangunan proyek strategis nasional bernama Rempang Eco City.

Kejadian bermula ketika beredar kabar di antara warga Rempang pada Rabu, 6 September 2023, saat Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) beserta pihak berwenang akan memaksa masuk ke Rempang untuk melakukan pengukuran.

Pada Kamis, 7 September 2023 pukul 09:51 WIB, warga melihat ratusan aparat gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polisi, TNI, dan Ditpam Batam membentuk barisan di depan Jembatan 4 Balerang. Aparat gabungan kemudian bergerak ke arah warga yang berdiri di ujung jembatan. Kapolresta Balerang Kombes Pol Nugroho dengan pengeras suara meminta warga untuk mundur.

Ketika aparat mulai merangsek masuk ke kampung, terjadi lemparan batu dari arah warga. Aparat membalasnya dengan menyiramkan air dan menembakkan gas air mata. Gas air mata dilaporkan masuk ke kawasan sekolah, yaitu SMP 33 Galang dan SD 24 Galang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI