Warga AS Berhasil diselamatkan Usai Terperangkap Dalam Gua di Turki Lebih Sepekan

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 12 September 2023 | 08:18 WIB
Foto salah satu gua terdalam di Turki, (SinPo.id/Reuters)
Foto salah satu gua terdalam di Turki, (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id -  Seorang penjelajah gua asal Amerika Serikat (AS), Mark Dickey, yang terperangkap dalam gua terdalam ketiga di Turki selama lebih dari sepekan, telah berhasil diselamatkan. Tercatat lebih dari 150 orang masuk ke Gua Morca untuk upaya penyelamatan.

Menurut tim penyelamat, operasi penyelamatan bawah tanah tersebut, merupakan salah satu yang terbesar dan paling rumit yang pernah mereka lakukan. Kondisi titik terendah Gua Morca, di bagian selatan Turki yang terpencil, mencapai hampir 1,3 kilometer atau 0,8 mil di bawah tanah.

Orang tua Dickey, Debbie dan Andy Dickey, mengatakan komunitas penjelajah gua internasional telah membawa Mark keluar dari gua Morca dan menerima perawatan medis lebih lanjut di fasilitas rumah sakit.

“Mark adalah orang yang kuat dan kami percaya pada kekuatannya, namun kami sepenuhnya mengetahui bahwa dia sangat membutuhkan dukungan yang luar biasa," kata orang tua Mark, dilansir dari BBC, Selasa 12 September 2023.

“Doa kami telah terkabul dan sulit untuk mengungkapkan besarnya rasa terima kasih kami kepada komunitas penjelajah gua internasional," sambungnya.

Layanan Penyelamatan Gua Hongaria mengatakan, Dickey telah ikut memimpin ekspedisi ke Gua Morca sejak akhir Agustus. Ia merupakan penjelajah gua yang berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai penjelajah. Bahkan ia juga menjadi instruktur di Komisi Penyelamatan Gua Nasional AS selama 10 tahun, dan mengajar berbagai kelas penyelamatan gua.

Saat diselamatkan dari dalam gua, Dickey sedang menderita pendarahan saluran cerna. Namun kondisinya membaik setelah diberi transfusi darah. Dia kemudian diikat ke tandu dan perlahan-lahan dibawa keluar.

Kondisi gua yang dalam dan sempit membuat misi penyelamatan menjadi sangat rumit. Petugas harus melewati terowongan yang sempit dan menggunakan bahan peledak untuk membuka jalan. Bahkan sejumlah petugas penyelamat dari beberapa negara lain, termasuk Kroasia dan Hongaria, terbang ke Turki untuk membantu penyelamatan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI