Ribuan Orang Tewas dalam Gempa Dahsyat yang Melanda Maroko
SinPo.id - Kementerian dalam Negeri Maroko mengatakan, sedikitnya 2.012 orang tewas, 2.059 orang terluka, dan 1.404 orang lainnya dalam kondisi kritis, akibat dari gempa dahsuat berkekuatan 6,8 skala richter yang melanda wilayah pegunungan High Atlas di Maroko.
Namun, jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat karena saat ini tim penyelamat tengah berjuang melakukan pencarian korban di desa-desa pegunungan terpencil yang terkena dampak paling parah dan sulit dijangkau.
Menurut para pejabat, gempa tersebut merupakan yang terbesar yang melanda negara Afrika Utara dalam 120 tahun terakhir. Bahkan sejumlah bangunan di kota tua Marrakesh yang menjadi situs warisan dunia Unesco juga runtuh akibat gempa. Termasuk Masjid Koutoubia yang terkenal pada abad ke-12 di kota itu.
Laporan awal mengatakan bagian dari menara yang menjulang di Djemaa el-Fna, sebuah alun-alun pasar dan pusat pengunjung, telah runtuh, melukai dua orang, sebelum mereka melarikan diri ke area terbuka di alun-alun tersebut untuk mencari perlindungan.
Kemudian laporan dari televisi lokal menunjukkan tumpukan puing dan pipa pecah menghancurkan mobil yang diparkir dan memblokir jalan-jalan di Marrakesh. Bahkan orang-orang memilih tidur di jalan karena khawatir gempa susulan akan terjadi.
“Masalahnya adalah ketika gempa bumi dahsyat jarang terjadi, bangunan-bangunan tidak dibangun dengan cukup kuat untuk menahan guncangan tanah yang kuat, sehingga banyak bangunan runtuh, dan menimbulkan banyak korban jiwa,” kata Bill McGuire, profesor emeritus bahaya geofisika dan iklim di University College London. Dilansir dari The Guardian, Minggu 10 September 2023.
Meski demikian, Menteri Dalam Negeri Maroko berusaha meyakinkan masyarakat bahwa otoritas negara terus memobilisasi semua sumber daya manusia dan logistik yang diperlukan, untuk mengerahkan unit pertolongan pertama khusus, termasuk tim pencarian dan penyelamatan.