Igama Boedha di......... Duitschland.
DALEM dagblad Sin Po tanggal 27 Aug. ada dimoeat satoe kabaran tentang satoe padri Boedhist Tionghoa, jalah Tai Shu Fa Sze, jang telah brangkat pergi ke Duitschland boeat bikin propaganda boeat ia poenja igama di sana.
Tida banjak orang taoe di Duitschland soeda ada roemah berhala Boedhist dan soeda ada orang-orang Duitsch jang peloek igama Boedha. Boekan sadja igama Islam telah dapet pengikoet-pengikoet di Europa, tapi djoega igama dari Boedha Gautama.
Dalem Deutsche Wacht jang kita trima paling blakang ada dimoeat satoe toelisan tentang igama Boedha di Duitschland dengen gambar portret dari gedong dari persariketan orang Duitsch jang telah ambil poetoesan boeat hidoep sebagi moerid-moerid dari Boedha Gautama.
Igama Boedha sedari doeloe banjak diperhatiken oleh orang terpeladjar Duitsch dan Schopenhauer (satoe philosoof Duitsch jang termashoer) hargaken igama Boedha tinggi sekali. Dan boekan sedikit orang-orang terpeladjar Duitsch jang mempoenjai pengatahoean loeas sekali tentang igama Boedha. Antara iaorang, moesti diseboet Hermann Oldenberg dan bebrapa orang laen lagi.
Bebrapa orang Duitsch merasa begitoe katarik oleh ini igama Timoer jang bersifat tinggi, hingga ia orang djadi berigama Boedha betoel-betoel dan tjoba toeroet ini peladjaran sabisanja.
Sabelonnja perang doenia di Capri (Italië) soeda ada koempoelan dari orang Barat jang berigama Boedha, jang sabagian besar terdiri dari orang Duitsch. Djoega ada orang-orang Duitsch jang pergi ka Ceylon, Siam atawa Birma boeat tjari soembernja igama Boedha dan djalanken penghidoepan sebagi padri Boedha.
Sebagi kepalanja ini orang-orang Duitsch jang berigama Boedha moesti diseboet Thera Nyanatiloka jang amat pande dalem bahasa Pali. Di waktoe perang ia telah ngalamken banjak kasengsarahan sebagi orang Duitsch; ia ditangkep dan meliwatin Honolulu, Australië, Hawai, Japan ia dibawa ka Tiongkok dan dipendjara di Hankow.
Dalem pendjara di Hankouw ia Boedha jang terdiri dari lima djilid, jalah salinan Duitsch dari kitab Angutarra-Nikaya. Di Duitschland sendiri ada bebra-pa persariketan orang Duitsch yang berigama Boedha Begitoelah di kota München ada Dr. Georg Grimm jang mendjadi samatjem propagandist dari ingama Boedha; ia mempoenjai moerid-moerid boekan sadja tinggal di Duitschland, tapi poen ada djoega bebrapa orang Duitsch jang tinggal di loear negri jang masoek dalem iapoenja perseriketan Boedhist.
Di kota Berlijn djeega ada kaoem Boedhist Duitsch dan di sini marika mempoenjai roemah soetji sendiri, jalah Buddhistische Haus di Frohnau « jang diriken oleh Dr. Paul Dahlke, penoelis dari „Buddhismus als Weltanschauung” dan „Buddismus als Religion und Moral”. Ini „roemah Boedha” ditjat koening toea, jalah warna soetji dari igama Boedha, dan ia dibikin menoeroet stijl Timoer.
Di ini tempat orang-orang Duitsch jang berigama Boedha sering berkoempoel di mana orang djalanken penghidoepan seperti dalem klooster. Sebagi moerid-moerid Boedha ma[1]rika tentoe sadja tida makan barang berdjiwa (tjiatjaij).
Di sini ada barang-barang kunst Boedhistisch dari Hindoe, Japan dan Tiongkok dan djoega ada bibliotheek dai'i boekoe-boekoe jang berhoeboeng dengen igama Boedha.
Padri-padri Boedha dari loear negri banjak jang dateng ka sana teroetama padri-padri bangsa Japan. Dalem ini roemah soetji sering-sering iaorang berdiam bebrapa boelan lamanja dan sasoeatoe tetamoe dapet kamar sendiri jang terpisa dimana masing-masing bisa hidoep dengen soenji dan bisa hidoep dalem meditatie.