Ramai Soal Anies-Cak Imin, Gus Yahya: Kalau Ada Klaim Kiai NU Merestui, Itu Tidak Benar!

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 03 September 2023 | 10:13 WIB
Ketum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf (Sinpo.id/NU Online)
Ketum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf (Sinpo.id/NU Online)

SinPo.id -  Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf menegaskan selama ini tidak ada pembicaraan di PBNU terkait capres-cawapres. Sebab, kata dia, hal itu di luar domain PBNU sebagai organisasi keagamaan.

Hal ini disampaikan PBNU membantah klaim yang bertebaran soal Paslon Anies Baswedan-Cak Imin mendapat restu dari kiai sepuh NU.

"Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon, sama sekali. Selama ini tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan. Ya itu domain parpol, silakan," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 September 2023.

Dia menuturkan, berdasarkan keputusan Muktamar, PBNU bukanlah kompetitor dalam kontestasi Pilpres 2024. Gus Yahya pun menekankan lagi tak ada calon atas nama NU.

"PBNU, karena ini keputusan Muktamar, tidak bisa menempatkan diri sebagai kompetitor di dalam kompetisi politik seperti ini," tegas Gus Yahya.

PBNU bahkan menyebut tidak ada paslon atas nama NU. Dia mengatakan apabila ada capres-cawapres yang membawa-bawa NU, hal itu merupakan atas nama pribadi.

"Saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU. Masih perlu diulangi lagi ndak?" kata Gus Yahya.

"Jadi, kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya sendiri, track record-nya sendiri, dan seterusnya. Tidak ada atas nama NU, " sambungnya.

Gus Yahya juga mengatakan
Menurutnya, jika ingin menarik suara NU, yang perlu diyakinkan ialah masyarakat, bukan PBNU. Menurut dia, selama ini hanya klaim dari mereka saja yang mengaku sebagai NU.

"Kalau mereka, misalnya, ingin dianggap peduli kepada NU, ya silakan. Yang mereka perlu yakinkan bukan kami, bukan PBNU, bukan pengurus-pengurus NU ini, tapi rakyat, warga. Apa yang menjadi kepentingan warga, itu yang perlu mereka perhatikan," tukas dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI