DPR Nilai Polusi Jakarta Didominasi Kendaraan Bermotor Ketimbang PLTU

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Sabtu, 02 September 2023 | 23:34 WIB
Ilustrasi polusi udara (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi polusi udara (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan sumber polusi di Jakarta baru-baru ini tidak berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya. Seperti yang diketahui, Jakarta dan sekitarnya dilanda polusi udara, sehingga membuat kualitas udara buruk.

“Ternyata sumbernya tidak dari PLTU Suralaya ini, setidaknya itulah bukti yang dibuktikan oleh pihak PLTU Suralaya dan juga didukung oleh pakar lingkungan hidup,” ujar Sugeng Suparwoto usai memimpin rapat Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VII DPR RI ke PLTU Suralaya, Cilegon, Banten, dikutip dari Parlementaria, Sabtu, 2 September 2023.

Sugeng menilai sumber polusi udara di Jakarta utamanya disebabkan karena kendaraan bermotor. “Sudah disebutkan memang, bahwa polusi udara di Jakarta, sebesar 40% lebih disebabkan oleh kendaraan atau transportasi, kendaraan bermotor, baik motor dan mobil pribadi maupun angkutan-angkutan umum bahkan juga angkutan berat,” ucapnya.

“PLTU untuk bulan-bulan tertentu, seperti hari ini, justru rendah kategori sumbangan polusinya ke Jakarta, karena secara arah angin juga ternyata justru ke wilayah barat,” sambungnya.

Namun, kata Sugeng, tidak menutup kemungkinan terjadinya perputaran udara yang terus berputar. Namun di sisi lain, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pasokan listrik cukup besar.

“Intinya adalah kita sebagai bangsa memang membutuhkan energi yang sangat besar, khususnya listrik. Kalau kita bangsa ini mau tumbuh dengan baik secara ekonomi dan mempengaruhi aspek-aspek yang lain,” katanya.

Lebih jauh Sugeng memaparkan, tingkat elektrifikasi per keluarga di Indonesia masih relatif rendah jika dibandingkan dengan bangsa lain di tingkat Asia Tenggara. Menurut dia, ketersediaan listrik nasional harus terus ditingkatkan

“Artinya apa, ketersediaan listrik harus terus kita tingkatkan, tetapi ingat ketersediaan energi, baik listrik maupun itu apapun adalah juga kita mengingat untuk menuju Net Zero Emissions ditahun 2060,” ucapnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI