Buka Pertemuan Bisnis ASEAN, Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara Tertinggi di Dunia

Laporan: Khaerul Anam
Jumat, 01 September 2023 | 20:09 WIB
Presiden Jokowi saat membuka ASEAN Business and Investment Summit (SinPo.id/ Setkab)
Presiden Jokowi saat membuka ASEAN Business and Investment Summit (SinPo.id/ Setkab)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka penyelenggaraan forum internasional ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023 di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi menegaskan ASEAN telah berhasil membuktikan diri sebagai kawasan yang stabil. Hal itu dilihat dari pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN yang diperkirakan tertinggi di dunia, mencapai 4,5 persen.

"ASEAN telah membuktikan diri menjadi kawasan yang damai, kawasan yang stabil, sebagai kawasan yang tumbuh sejahtera, kita lihat perumbuhan ekonomi ASEAN di 2024 diperkirakan tertinggi didunia, mencapai 4,5 persen secara tahunan (year on year/YoY)," kata Jokowi dalam sambutannya, Jumat 1 September 2023.

Jokowi mengungkapkan, Asia Tenggara juga merupakan kawasan yang menarik dalam mendatangkan investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) pada 2022.

“Asean menjadi kawasan paling menarik bagi FDI pada 2022 dengan 17 persen FDI masuk ke ASEAN. Ini juga tertinggi dibanding kawasan berkembang lainnya,” ujarnya.

Mantan Walikota Solo itu menyebut, ASEAN juga sedang menikmati bonus demografi dengan angkatan kerja ketiga terbesar didunia, yakni mencapai 65 persen. 

Menurutnya, pertumbuhan populasi produktif itu berpotensi menjadi kelas menengah pada 2030 mendatang. "Ini semua adalah modal besar ASEAN untuk mencapai cita-cita menjadi Epicentrum Of Growth," paparnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengajak agar setiap negara kawasan Asia Tenggara turut berkolaborasi dan makin solid dalam menghadapi setiap situasi global yang menantang. Tak hanya antarnegara  tetapi diperlukan hubungan kuat juga antarpengusaha dan juga antarmasyarakat ASEAN.

"Strategi ASEAN gak bisa hanya biasa-biasa saja, ASEAN butuh strategi taktis yang extraordinary bukan strategi besar tapi taktis yang extraordinary," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI