Airlangga Sebut Pencapaian Inflasi Indonesia Saat Ini Masih Terkendali

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 01 September 2023 | 19:14 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Ashar)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pencapaian inflasi Indonesia saat ini masih terkendali, dimana realisasi inflasi pada Juli 2023 tercatat sebesar 3,08 persen (yoy). Angka tersebut berada dalam rentang sasaran dan tren melandai sejak awal tahun 2023.

“Inflasi di bulan Juli tercatat 3,08 (yoy) dan angka inflasi ini lebih baik dibandingkan sejumlah negara G20 lainnya, Pak Presiden, seperti India 7,44 persen, Inggris 6,8 persen, Itali 5,9 persen, Uni Eropa 5,3 persen," kata Airlangga, dikutip Jumat 1 September 2023.

"Dan secara parsial 19 daerah realisasinya di bawah nasional dan 15 daerah di atas nasional. Jadi terimakasih kepada seluruh Gubernur,” sambungnya.

Capaian tersebut juga didukung oleh inflasi Volatile Food yang terus menurun, inflasi Administeres Prices yang melandai dan inflasi inti yang tetap terkendali. Dengan begitu, inflasi Indonesia dapat kembali dalam rentang target sasaran sesuai dengan APBN, 3±1 persen.

Namun di tengah capaian inflasi yang memuaskan, Airlangga menywbut masih terdapat berbagai tantangan. Sehingga strategi kebijakan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) maupun bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil terus diupayakan untuk memastikan inflasi terkendali dalam rentang sasaran.

“Dan salah satu yang telah diupayakan yaitu penguatan cadangan beras, cadangan pangan Pemerintah, utamanya beras dan stabilisasi pasokan dan harga pangan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan beberapa lesson learned dalam pengendalian inflasi yang perlu untuk dilanjutkan. Pertama, sinergi koordinasi yang semakin kuat antar Kementerian atau Lembaga maupun Pemerintah Daerah.

Kedua, penguatan dan perluasan kerja sama perdangan antar daerah (KAD), dimana KAD baru di tahun 2023, yang tercatat hingga saat ini mencapai 171. Ketiga, pemanfaatan teknologi yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Keempat, penyediaan data harga secara real time dan akurat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI