Pemerintah Prancis Larang Perempuan Muslim Kenakan Hijab Panjang di Sekolah
SinPo.id - Pemerintah Prancis telah menerapkan larangan penggunaan hijab panjang dan pakaian longgar bagi perempuan muslim di sekolah-sekolah. Hal itu langsung memicu perdebatan politik mengenai peraturan sekuler di negara tersebut.
Aturan yang diumumkan jelang tahun ajaran baru tersebut mendapat tepuk tangan dari kelompok sayap kanan, namun juga mendapat kritik dari menteri pendidikan Prancis.
Prancis memang telah memberlakukan larangan terhadap simbol-simbol agama di sekolah-sekolah negeri sejak tahun 2004, termasuk jilbab, kippa Yahudi, dan salib besar, untuk menjunjung tinggi sekularisme, yang dikenal sebagai "laicite".
Topik ini merupakan topik yang sensitif dan sering kali memicu ketegangan politik di negara tersebut, dengan larangan yang sering kali berdampak terutama pada umat Islam, yang beberapa di antaranya merasa distigmatisasi.
“Sekolah kami terus-menerus diuji, dan selama beberapa bulan terakhir, pelanggaran terhadap laicite telah meningkat pesat, khususnya dengan (siswa) yang mengenakan pakaian keagamaan seperti abaya dan kamees," kata ketua partai konservatif Les Republicains, Eric Ciotti, dilansir dari ABC, Rabu 30 Agustus 2023.
Padahal para kritikus mengatakan, apa pun yang dikenakan para siswa hanya bagian dari mode berpakaian, dan bukan merupakan tanda agama yang mencolok seperti yang ditulis dalam undang-undang tahun 2004.
Bahkan kritikan juga muncul dari banyak pihak sayap kiri, termasuk anggota parlemen Clementine Autain, yang menyebut aturan tersebut sebagai polisi pakaian dan sebuah langkah yang merupakan ciri penolakan obsesif terhadap umat Islam.
Beberapa akademisi juga sepakat bahwa langkah tersebut bisa menjadi kontraproduktif, terlebih karena tindakan tersebut menyentuh pakaian yang menurut mereka biasa dikenakan untuk fashion atau identitas, dan bukan untuk agama.
“Hal ini akan merugikan umat Islam secara umum. Mereka, sekali lagi, akan merasa terstigmatisasi,” kata sosiolog Agnes De Feo, yang telah meneliti perempuan Prancis yang mengenakan niqab selama satu dekade terakhir.