Evakuasi Crane yang Jatuh di Jatinegara Belum Rampung, Tembok Terowongan Kereta Bandara Sudah Ambrol
Jakarta, sinpo.id - Ngebut sih boleh saja, tetapi tetap harus perhatikan marka jalan. Mugkin kalimat tersebut pantas disematkan kepada berbagai proyek infrastruktur pemerintah yang saat ini sedang, atau telah dibangun.
Belum juga tuntas proses evakuasi ambruknya crane pengangkat beton pengerjaan proyek pembangunan jalur ganda di Jatinegara, Jakarta Timur, hingga berita ini diturunkan, Selasa (6/2/2018) sekitar pukul 00.10 WIB dini hari, kecelakaan proyek infrastruktur pemerintah kembali terjadi.
Tembok underpass atau terowongan Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta ambrol, Senin (5/2/2018) sekitar pukul 17.15 WIB.
Tembok sepanjang 20 meter tersebut ambruk dan menimpa kendaraan yang tengah melintas di bawahnya. Dua orang hingga sekitar pukul 00.15 WIB, Selasa dini hari masih terjebak di reruntuhan tembok yang ambruk.
Alat berat pun sudah dikerahkan di lokasi kejadian untuk mengeluarkan kendaraan yang terjebak tersebut dari reruntuhan tembok. Akibat kejadian ini pula, tiga perjalanan kereta jalur Bandara harus dibatalkan.
Sangat ironis. Padahal proyek kereta bandara ini peresmiannya baru dilakukan pada bulan lalu.
Nampaknya kecelakaan ini bukan hanya sekedar kecelakaan. Pasalnya menurut pantauan sinpo.id, ini sudah beberapa kalinya kecelakaan terjadi pada proyek infrastruktur nasional yang dikerjakan pemerintah dari sepanjang tahun lalu.
Seperti kejadian grider ambruk pada proyek LRT Utan Kayu, grider konstruksi simpang susun tol Antsari-Depok ambruk, beton pembatas konstruksi lauanh MRT di Jalan Wijaya II, grider jatuh pada proyek Tol Pasuruan-Probolonggo, dan jatuhnya beton LRT di MT Haryono.
Hingga yang terbaru ambruknya crane pengangkat beton pengerjaan proyek pembangunan jalur ganda di Jatinegara dan ambrolnya tembok underpass atau terowongan Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta.
Ditenggarai, ada prosedur yang tak dijalankan dengan baik di beberapa proyek infrastruktur nasional, sehingga kecelakaan kerap terjadi hingga memakan korban jiwa.
Memang, pemerintah tengah mengejar target pengerjaannya. Tetapi jangan karena hanya demi mengejar target yang sudah terlanjur tercanang, pengerjaan proyek dikebut dan mengenyampingkan ketentuan yang berlaku.
Bahkan pada pagi kemarin, Senin (5/2/2018), Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk mengevaluasi pengerjaan proyek-proyek infrastruktur yang terkesan kejar target hingga mengabaikan perhitungan dan keselamatan kerja. Saat itu, Bamsoet tengah menanggapi jatuhnya crane di Matraman.
Ia pun meminta Komisi V dan Komisi IX untuk memanggil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan untuk dimintai penjelasan terkait banyaknya kecelakaan pada proyek infrastruktur nasional.
Jika diperlukan, bahkan Bamsoet meminta kepolisian untuk menyelidiki dugaan adanya pelanggaran prosedur operasi standar dalam pengerjaan proyek itu.

