Dukung Aksi Ketua BEM UI, Wakil Ketua DPR RI Tulis Sajak Peluit Kartu Kuning
Jakarta, sinpo.id - Wakil Ketua DPR Fadli Zon secara terbuka melontarkan dukungannya atas aksi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa yang mengacungkan kartu kuning langsung kepada Presiden Joko Widodo. Fadli menganggap aksi Zaadit telah menyadarkan publik yang terdiam.
Bahkan, wakil ketua umum Partai Gerindra itu menulis sajak khusus untuk Zaadit. Judulnya adalah Sajak Peluit Kartu Kuning.
Dalam sajaknya, Fadli menyoroti ketimpangan ekonomi di era pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Ia juga menyinggung aksi Zaadit yang mengacungkan kartu kuning kepada Jokowi saat Dies Natalis ke-68 UI hari Jumat (2/2) lalu. Zaadit juga sempat meniupkan peluit dalam aksinya.
Fadli dalam puisinya sempat mempertanyakan gerakan mahasiswa yang akhir-akhir ini terkesan diam di saat masyarakat makin susah. “Ke mana gerangan, mahasiswa penggerak zaman,” tulis Fadli.
Namun, sosok Zaadit ternyata membuka mata banyak pihak. Aksinya telah menggema hingga seluruh negeri.
“Balairung UI memecah sunyi, bergaung sampai ke pojok-pojok negeri,” sambung Fadli.
Berikut karya sastra Fadli yang berjudul 'Sajak Peluit Kartu Kuning':
SAJAK PELUIT KARTU KUNING
untuk Zaadit Taqwa
seperti mulut tersumpal kain
kau tak bisa bersuara
tak ada kata terdengar
tak ada kalimat tersiar
apalagi pidato berkobar
kemana gerangan
mahasiswa penggerak zaman
di era kematian logika
ketika dagelan jadi pemeran utama
rakyat makin menderita
biaya hidup menggila
listrik bensin gas sembako melonjak naik
Harga diri terus tercabik
utang meroket juara
busung lapar headline berita
nyawa melayang banting harga
kau seolah menutup mata
tiada suara rintihan
tiada sayup-sayup desahan
apalagi orasi perjuangan
kemana gerangan
mahasiswa penggerak zaman
tiba-tiba kau tiup peluit nyaring
tanganmu mengacung kartu kuning
Balairung UI memecah sunyi
bergaung sampai ke pojok-pojok negeri
mengabarkan peringatan
tumpukan pelanggaran
tanpa kata-kata dan basa basi
kini kutahu dimana kau berdiri
Fadli Zon, 4 Februari 2018

